Kemenkes waspadai mutasi virus H1N1 dan MERS-CoV

id virus corona,covid-19,H1N1,MERS-CoV

Kemenkes waspadai mutasi virus H1N1 dan MERS-CoV

Ilustrasi - Beberapa petugas mengarahkan penumpang pesawat dari Korea untuk disemprot cairan disinfektan saat mereka tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu. Penyemprotan sebagai langkah pencegahan penularan virus H1N1 ke Bali. ANTARA/Nyoman Budhiana

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan tetap mewaspadai ancaman dari mutasi virus H1N1 dan juga ancaman penularan selain meluasnya ancaman virus COVID-19 belakangan ini.

Sekretaris Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Jakarta, Rabu, mengatakan dari seluruh spesimen terduga COVID-19 yang diperiksa oleh Kemenkes paling banyak adalah virus H1N1.

Virus H1N1 merupakan virus musiman asal Indonesia yang bisa menyebabkan influenza bagi orang yang terinfeksi. Namun Kemenkes mewaspadai apabila virus yang banyak ditemukan di Indonesia tersebut bermutasi menjadi lebih berbahaya dengan menimbulkan keluhan kesehatan yang lebih berat.

Selain itu, Kemenkes juga masih mewaspadai kemungkinan penularan MERS-CoV yang juga merupakan keluarga dari virus corona berasal dari timur tengah. Virus MERS-CoV masih menjadi ancaman di Indonesia mengingat masyarakat Indonesia melakukan perjalanan umrah dan haji ke Arab Saudi sepanjang tahun.

Oleh karena itu Yurianto mengatakan Kemenkes hingga saat ini masih melakukan identifikasi virus COVID-19 dengan menggunakan genom sequencing yang relatif memiliki waktu lebih lama dalam pemeriksaan. Hal itu dipilih agar pemerintah bisa mendeteksi virus lain selain virus COVID-19.

Beberapa negara seperti Jepang, China, dan Singapura melakukan pemeriksaan COVID-19 dengan PCR, yaitu alat untuk mendeteksi COVID-19 atau tidak dengan metode yang lebih cepat. Namun PCR tidak bisa mendeteksi virus lain selain COVID-19 sehingga tidak menjadi andalan pemerintah Indonesia.

Sebagaimana diketahui, ada tujuh jenis virus corona yang teridentifikasi di dunia. Empat virus corona di antaranya menyebabkan influenza biasa, sedangkan tiga di antarnya menyebabkan penyakit yang lebih berbahaya yaitu SARS, MERS-CoV, dan COVID-19.

Hingga saat ini pemerintah menyatakan belum ada kasus positif COVID-19 di Indonesia. Kementerian Kesehatan telah memeriksa 112 spesimen dan 110 di antaranya negatif COVID-19. Sedangkan dua spesimen lainnya belumselesai dilakukan pemeriksaan.