Penyintas Holocaust Israel Tak Puas Atas Perlakuan Pemerintah

id Penyintas Holocaust Israel Tak Puas Atas Perlakuan Pemerintah

Jerusalem, (Antara/Xinhua-OANA) - Satu jajak pendapat oleh Foundation for the Benefit of Holocaust Victims di Israel mengungkapkan 92 persen penyintas holocaust Israel berpendapat negara mereka tidak mengalokasikan cukup dana buat mereka. Survei tersebut, yang meliputi 500 responden, diselenggarakan setiap tahun sebelum Hari Peringatan nasional bagi korban holocaust, yang jatuh pada 7 April tahun ini. Selain jumlah yang mengganggu itu, 67 persen responden mengatakan mereka tidak puas dengan perlakuan yang mereka terima dari pemerintah. Sebanyak 56 persen mengatakan pemerintah tidak menggagas rencana atau pembaruan apa pun untuk membantu meningkatkan status mereka, sementara 22 persen mengatakan perlakuan pemerintah terhadap mereka bertambah buruk dalam lima tahun belakangan. Survei itu juga mengungkapkan 37 persen responden menderita akibat situasi keuangan buruk dan satu dari setiap lima penyintas mereka seringkali tidak makan untuk mengatasi kesulitan agar mereka bisa bertahan hidup. Sementara itu, satu dari setiap delapan penyintas mengatakan mereka tidak mengkonsumsi obat yang mereka perlukan agar mereka bisa makan. Mengenai pangkal keprihatinan bagi para penyintas, masalah nomor satu ialah kesehatan; sebanyak 49 responden mengatakan kesehatan adalah masalah terbesar mereka, yang mempengaruhi hidup mereka, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Sebanyak 29 persen mengatakan masalah keuangan adalah penyebab utama keprihatinan, sementara delapan persen menyatakan kesepian lah pangkal keprihatihan mereka. Saat terdapat sebanyak 192.000 penyintas holocaust yang tinggal di Israel. Pada Januari, satu studi yang diselenggarakan oleh yayasan tersebut mengungkapkan satu dari setiap empat penyintas menderita tekanan ekonomi dan 87 persen penyintas hidup dengan kurang dari 5.000 NIS (1.380 dolar AS) per bulan. Studi itu juga mengungkapkan 58 persen pencari bantuan hidup hanya dengan 3.000 NIS (800 dolar AS) per bulan. Dua pekan sebelumnya, Menteri Keuangan yang baru diangkat Yair Lapid menginstruksikan kementeriannya untuk mengirim sebanyak 50 juta NIS (13,8 dolar AS) untuk Foundationa for the Benefit of Holocaust Victims, kelompok utama bantuan buat korban holocaust. Peningkatan anggaran yayasan tersebut dilaporkan termasuk salah satu klausul di dalam kesepakatan koalisi yang ditandangani antara Partai Yesh Atid, pimpinan Lapid, dan Partai Likud, pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (*/sun)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.