Sumur dan kolam kering, warga terpaksa gunakan air sungai

id musim kemarau,cianjur,dampak musim kemarau,kekeringan,kemarau panjang,berita kemarau,berita kekeringan,cianjur terkini

Sumur dan kolam kering, warga terpaksa gunakan air sungai

Warga se Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, harus mengantri mendapatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari yang ditampung di bak penampungan yang terletak tidak jauh dari Sungai Cisokan (Ahmad Fikri)

Cianjur (ANTARA) - Sebagian besar warga di Kecamatan Leles, Cianjur, Jawa Barat, terpaksa mengunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari karena musim kemarau panjang membuat sumur dan kolam warga mengering.

Mirisnya warga harus mengeluarkan uang untuk membeli solar guna menyalakan mesin pompa diesel penyedot air dari sungai yang ditampung di bak penampungan yang terletak di pinggir sungai. Hal serupa juga dialami sebagian besar warga di wilayah tersebut yang terpaksa mengunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

"Sudah hampir satu bulan lebih, warga kesulitan mendapatkan air. Saat ini terpaksa mengunakan air sungai yang ditampung di kolam meskipun airnya berwarna kecoklatan," kata Mistam warga Desa Sukajaya, Kecamatan Leles saat dihubungi di Cianjur, Kamis.

Setiap harinya, ungkap dia warga berbondong-bondong mengantri giliran untuk dapat pasokan air yang disedot menggunakan selang sepanjang 500 meter dari Sungai Cisokan yang sudah mulai mengering. Kegiatan tersebut dilakukan ribuan kepala keluarga yang tinggal di sepadan sungai yang membentang di wilayah tersebut.

"Agar semua warga mendapat jatah air setiap hari, terpaksa digilir secara bergantian ada yang kebagian malam ada juga yang kebagian siang, tergantung iuran warga untuk membeli bahan bakar solar untuk menyalakan pompa diesel," jelasnya.

Abah Herman (53) warga lainnya menambahkan, selepas magrib hingga tengah malam warga menunggu giliran untuk mendapatkan air guna keperluan rumah tangga dan lain-lain.

Wargapun mendapat tugas untuk menjaga disel di bagian bawah dan perkampungan serta menjaga selang tidak lepas saat mesin menyedot air dalam sungai, dimana hal tersebut telah dilakukan sejak empat bulan terakhir.

"Harapan kami ada bantuan tangki air bersih dari pemda seperti di daerah lain, namun hingga saat ini, warga harus sabar mengantri hingga malam untuk mendapatkan air sungai sekalipun yang sudah tidak layak konsumsi," lanjutnya.

Dia dan ribuan kepala keluarga di wilayah tersebut berharap dinas terkait dapat mencarikan solusi ketika musim kemarau tiba, dengan membangun sumur bor atau membangun embung di wilayah yang rutin terkena dampak tersebut.

"Kalau tidak bisa mengirim tangki air, pemerintah daerah dapat membangunkan sumur bor untuk warga di sejumlah wilayah di Kecamatan Leles yang setiap kemarau selalu kesulitan mendapatkan air bersih," tambahnya.