Jakarta (ANTARA) - Tersangka kasus dugaan makar dengan peran penyandang dana, Habil Marati, resmi menunjuk ahli hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacaranya.
"Sore ini saya telah menyerahkan dan menunjuk untuk mempercayakan persoalan saya yang terjadi dan sedang bergulir pada Law Firm Yusril Ihza Mahendra. Karenanya segala urusan saya sekarang percayakan pada prof Yusril," kata Habil Marati di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.
Sementara Yusril Ihza Mahendra mengatakan dirinya mau menjadi pengacara Habil dikarenakan alasan kedekatan karena mereka bersahabat.
"Habil ini kawan saya, bukan orang lain saya kenal baik, dasarnya persahabatan bukan yang lain. Dan dukungan saya dengan pemerintah juga baik, dengan teman-teman termasuk Habil juga baik," ucap Yusril.
Lebih lanjut, Yusril mengatakan alasan lainnya menjadi kuasa hukum Habil adalah karena menurutnya ada yang harus diklarifikasi demi menciptakan hukum yang didudukan sesuai dengan proporsinya.
"Jadi kalau ada yang harus diklarifikasi, dijernihkan permasalahan hukum, kita dudukan persoalannya pada proporsinya untuk menciptakan keadilan bagi semuanya," ucapnya.
"Semangat kita kan rekonsiliasi nasional jadi mudah-mudahan akan lebih baik ke depan, makanya persoalan hukum harus kita dudukkan pada proporsinya," tutur Yusril menambahkan.
Sebelumnya, Polisi telah menetapkan Habil Marati sebagai tersangka dan ditangkap di rumahnya di Jakarta Selatan pada Rabu (29/5). Dia diduga terlibat rencana pembunuhan empat tokoh nasional.
Dalam pengembangan, Habil berperan menyerahkan uang sebesar 15 ribu dolar Singapura atau senilai Rp150 juta kepada Kivlan Zen sebagai dana operasional untuk membeli senjata api.
Saat rilis pada 11 Juni lalu, Kasubdit I Dirtipidum Bareskrim Polri Kombes Daddy Hartadi mengatakan Kivlan lalu mencari eksekutor dan memberi target empat tokoh nasional yang juga mantan jenderal, yakni Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.
"Tersangka HM [Habil Marati] berperan memberikan uang. Uang yang diterima tersangka KZ [Kivlan Zen] berasal dari HM, maksud dan tujuannya adalah untuk pembelian senjata api," kata Daddy di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).
Berita Terkait
Yusril yakin MK tolak permohonan Ganjar-Mahfud
Kamis, 28 Maret 2024 9:39 Wib
Yusril akan bahas kemungkinan berkoalisi dengan Gerindra
Sabtu, 29 April 2023 15:56 Wib
Yusril Ihza Mahendra hadiri Batagak Gala Wamenaker Afriansyah Noor
Sabtu, 29 April 2023 13:19 Wib
Yusril sebut PBB akan bersilaturahmi dengan PAN dan Gerindra awal Ramadan
Rabu, 22 Maret 2023 6:28 Wib
PBB dan Partai Golkar bahas formasi koalisi
Selasa, 21 Maret 2023 19:54 Wib
Yusril sambangi Kantor DPP Golkar temui Airlangga
Selasa, 21 Maret 2023 16:55 Wib
PPP buka kemungkinan PBB gabung KIB
Senin, 13 Maret 2023 21:23 Wib
Yusril akan bertemu jajaran PPP siang ini, iRommy: Bahas kemungkinan koalisi dengan PBB
Senin, 13 Maret 2023 11:29 Wib