Tiket pesawat mahal, penumpang bus rute Padang-Jakarta meningkat

id Bus

Tiket pesawat mahal, penumpang bus rute Padang-Jakarta meningkat

Bus NPM. (ANTARA SUMBAR/Iistimewa) (ANTARA SUMBAR/Iistimewa/)

Padang (Antaranews Sumbar) - Jumlah penumpang bus Antara Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan rute Padang-Jakarta mengalami peningkatan hingga tujuh puluh persen dalam dua pekan terakhir.

"Kalau melihat dari data penumpang ada peningkatan dari Januari 2019, dengan peningkatan hingga tujuh persen dibandingkan sebelumnya," kata Kepala Staf perusahaan bus PT Naikilah Perusahaan Minang (NPM) Perwakilan Padang, Heru Wanda, di Padang, Kamis.

Naiknya harga tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar ditenggarai menjadi salah satu faktor peningkatan penumpang.

Ia mengatakan dengan meningkatkan jumlah penumpang tersebut pihak perusahaan menambah keberangkatan bus.

Sebelumnya dalam sehari pihak NPM memberangkatkan dari Sumbar setidaknya tiga atau empat unit bus, dengan rincian dua bus AC, dan dua bus ekonomi.

Sedangkan saat ini dalam sehari pihaknya memberangkatkan hingga tujuh unit dari kelas AC, dan ekonomi.

Satu unit bus memiliki kapasitas penumpang sebanyak 41 orang.

Meski terjadi peningkatan jumlah penumpang pihak perusahaan bus yang beroperasi sejak 1937 itu belum mengubah harga tiket.

Untuk bus AC rute Padang ke Jakarta tiket dijual sebesar Rp400.000 per orang, sementara harga tiket bus ekonomi sebesar Rp300.000 per orang.

Begitupun rute dari Padang-Medan harga tiket sebesar 230.000, dan Padang-Jambi sebesar Rp170.000, tanpa ada kenaikan.

Ia mengatakan kondisi sekarang adalah momen perusahaan bus untuk menggairahkan kembali moda transportasi darat.

Salah seorang mahasiswa Evan saat ditemui di Pool NPM Padang, mengatakan sengaja membeli tiket bus karena mahalnya harga tiket pesawat.

Untuk memudahkan penumpang pihak NPM telah memberlakukan pemesanan tiket secara dalam jaringan (daring) lewat aplikasi Redbus dan Bukalapak, selain mendatangi loket NPM di Jalan Juanda Padang.

Pada bagian lain, perusahaan bus berharap pemerintah bisa menetapkan harga pesawat yang tidak terlalu dekat dengan harga tiket bus. (*)