Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Banjir yang menggenangi lima kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berangsur surut, dan sebagian warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Setelah banjir surut warga langsung membersihkan rumah mereka dari lumpur," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Tri Wahluyo di Simpang Empat, Jumat.
Ia mengatakan banjir yang terjadi pada Rabu (7/11) itu menggenangi sejumlah titik di lima kecamatan yakni Kecamatan Kinali, Kecamatan Pasaman, Kecamatan Sasak Ranah Pasisia, Kecamatan Parit Koto Balingka, dan Kecamatan Ranah Batahan.
"Pada umumnya banjir terjadi akibat meluapnya sungai besar yang ada di daerah itu," ujarnya.
Pihaknya saat ini masih melakukan pendataan mengenai berapa rumah warga dan kerugian disebabkan banjir. Sebab sejak pertama banjir pihaknya fokus melakukan evakuasi warga ke tempat yang aman.
Ia menyebutkan untuk arus transportasi di Batang Saman, Simpang Empat-Talamau dan Kampung Baru- Madina Sumatera Utara (Sumut) sudah lancar kembali.
"Sebelumnya akses terputus karena jalan ditutupi banjir dan longsor di daerah Kajai Talamau. Saat ini sudah kembali lancar," katanya.
Namun pihaknya mengimbau pengendara tetap hati-hati di jalur banjir karena jalan masih licin dan berlumpur.
"Meskipun banjir sudah berangsur surut namun warga harus tetap waspada banjir susulan karena cuaca yang tidak menentu," imbaunya.
Ia menjelaskan Pasaman Barat memiliki sejumlah sungai besar yang rawan banjir. Ada lima sungai besar yang rawan banjir yakni Sungai Batang Pasaman, Batang Sikabau, Batang Bayang, Batang Batahan, dan sungai Anak Air Haji.
"Setiap hujan lebat dalam waktu yang lama maka air sungai itu selalu meluap dan mengenangi rumah warga sekitar," katanya.
Ia mengajak masyarakat yang berada di titik rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau hujan di hulu sungai.
Ia menyebutkan selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan dan di tepi laut agar juga selalu waspada.
Sebab, Pasaman Barat juga rawan longsor terutama di Kecamatan Talamau serta Kecamatan Gunung Tuleh dan rawan abrasi di pantai Sasak.
"Saat ini cuaca tidak menentu atau ekstrem. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu siaga bencana," ujarnya. (*)
Berita Terkait
Pemkot Solok serahkan bantuan untuk korban longsor di Pesisir Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 16:40 Wib
JEMARI Sakato lakukan respon tanggap darurat bencana banjir dan longsor Pesisir Selatan
Kamis, 28 Maret 2024 9:52 Wib
Solok Selatan bantu korban banjir Pesisir Selatan
Selasa, 26 Maret 2024 14:13 Wib
Banjir luapan Ciliwung di Kebon Pala Jakarta
Senin, 25 Maret 2024 13:05 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Satgas Bencana Pesisir Selatan catat kerugian akibat banjir capai Rp1 triliun
Minggu, 24 Maret 2024 18:59 Wib
Trauma pasca banjir bandang, warga minta batang air di Sawah Liek di keruk dan dipasang batu bronjong
Sabtu, 23 Maret 2024 13:48 Wib
Presiden tinjau pengungsi banjir di Demak
Jumat, 22 Maret 2024 15:23 Wib