Menpora Imam Nahrawi promosikan pencak silat menuju Olimpiade 2032

id kunjungan kerja ke Belanda

Menpora Imam Nahrawi promosikan pencak silat menuju Olimpiade 2032

Menpora Imam Nahrawi melakukan kunjungan kerja ke Belanda, Prancis, dan Swiss memromosikan olahraga pencak silat sebagai persiapan "Road to Olympic Games" dan "Indonesia's Sport Branding" menuju Olimpiade 2032 (Antara Sumbar/Zeynita Gibbons)

London, (Antaranews Sumbar) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam Nahrawi melakukan kunjungan kerja ke Belanda, Prancis, dan Swiss memromosikan olahraga pencak silat sebagai persiapan "Road to Olympic Games" dan "Indonesia's Sport Branding" menuju Olimpiade 2032.

Di Belanda, Menpora mengadakan pertemuan dengan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, Sekretaris Jenderal Persilat, Teddy Suratmadji, dan Asisten Deputi Industri dan Promosi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sandi Suwardi Hasan.

Selain itu, juga menemui Presiden Federasi Pencak Silat Belanda (Nederlandse Pencak Silat Federatie/ NPSF), Olivier Blancquaert serta perwakilan KBRI London, demikian Minister Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Denhaag, Renata Siagian kepada Antara di London, Kamis.

Dalam pertemuan itu Putri Indonesia 2015, yang juga Duta Pemuda dan Juru Bicara Kemenpora, Anindya Kusuma Putri, menjadi pemandu acara. Pada acara itu juga ditampilkan pencak silat oleh siswa Sekolah Indonesia di Den Haag (SIDH), disusul tarian tradisional kuda lumping.

Dubes RI untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja berharap pencak silat dapat tumbuh subur di Belanda. "Saya rasa slogan tak kenal maka tak sayang sangat tepat diterapkan di Belanda," katanya.

Ia berharap kerja sama antara Kemenpora, Persilat, KBRI Den Haag, dan NPSF semakin berkembang guna menumbuhkembangkan pencak silat di Belanda. "Mudah-mudahan tahun depan akan lebih banyak kegiatan NPSF yang didukung Kemenpora," ucapnya.

Presiden NPSF, Olivier Blanchet mengatakan hingga saat ini ada 40 perguruan pencak silat di Belanda yang bergabung dengan NPSF. Tahun depan diperkirakan akan bertambah menjadi 50-60 perguruan.

Dikatakannya NPSF berkeinginan menggelar European Pencak Silat Championship. Untuk itu ia berharap dukungan dari Kemenpora dan Persilat, serta KBRI Den Haag untuk mewujudkan mimpi besarnya itu.

Sementara itu, dalam presentasinya bertajuk "Pencak Silat Towards Olympics 2028", Teddy Suratmadji memaparkan pencak silat Indonesia dan rencana serta upaya menjadikannya sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.

Tahun ini, cabang olahraga pencak silat untuk pertama kalinya dipertandingkan di Asian Games. Dari 30 medali emas yang diperebutkan, 14 diraih Indonesia dan sekarang pencak silat resmi masuk dalam Olympic Council of Asia.

Berjayanya Indonesia di Asian Games 2018 untuk cabang olahraga pencak silat akhirnya dijadikan langkah awal agar cabang olahraga ini bisa dipertandingkan di ajang olahraga multieven sekelas Olimpiade.

Teddy mengatakan Indonesia akan mendaftarkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Dengan demikian, diharapkan pencak silat akan hadir di Olimpiade 2032. "Itu adalah goal utama kami," ucapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi berbagai pihak yang turut berjuang membesarkan pencak silat di Eropa.

"Misi ini tidak akan berhenti. Kami akan terus mendukung upaya-upaya agar pencak silat dapat diterima dan dicintai masyarakat Eropa," katanya.

Menpora menekankan ia dan jajarannya akan menyusun rencana mengundang negara-negara Eropa yang belum punya federasi pencak silat ke Indonesia.

Perwakilan dari negara-negara itu akan ditempatkan di berbagai padepokan pencak silat di Indonesia selama sebulan atau lebih untuk mempelajari segala hal mengenai seni bela diri tersebut. Dan, ketika pulang diharapkan mereka mengembangkan pencak silat di negara masing-masing.

Pertemuan tersebut didahului dengan focus group discussion yang melibatkan Asdep Industri dan Promosi Kemenpora, Sekjen Persilat, Presiden NSPF, perwakilan enam perguruan pencak silat di Belanda, serta wakil dari KBRI London dan KBRI Den Haag.

FGD mendiskusikan berbagai tantangan yang dihadapi dalam pengembangan perguruan pencak silat di Eropa dan langkah-langkah konkrit yang dapat dilakukan bersama dan bersinergi antara Kemenpora, Perwakilan Indonesia di berbagai negara, serta federasi pencak silat di berbagai negara di Eropa untuk mengusung pencak silat sebagai sport branding Indonesia dengan tujuan pencak silat dipertandingkan di olimpiade 2032. (*)