BNN masih telusuri aset milik oknum DPRD Langkat pemilik 105 kg sabu-sabu

id penangkapan hongkong,sabu-sabu,BNN

BNN masih telusuri aset milik oknum DPRD Langkat pemilik 105 kg sabu-sabu

Polisi dan sejumlah tersangka memusnahkan barang bukti jenis sabu dan ekstasi saat rilis disertai pemusnahan barang bukti Narkotika di Ditnarkotika, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/5). Polisi menusnahkan Sabu seberat 239,84 kg dan tablet MDMA (ekstasi) 3,000 butir yang merupakan pengungkapan jaringan peredaran narkoba Malaysia-Jakarta. ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc/18.

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Badan Narkotika Nasional (BNN) masih menelusuri aset milik oknum anggota DPRD Kabupaten Langkat yang juga mantan kader Partai Nasdem, Ibrahim alias Hongkong pemilik 105 kilogram sabu-sabu dan 30 ribu butir ekstasi.

"Penelusuran harta dan aset dari tersangka Ibrahim alias Hongkong saat ini masih dalam pencarian," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari dalam pesan singkatnya diterima Antara di Jakarta, Kamis.

Beberapa item yang sudah diamankan BNN adalah buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari beberapa bank, rumah dan tanah, mobil, tanah persawahan dan kebun kelapa sawit.

"Pencarian aset saat ini difokuskan di Medan, Aceh dan Langkat. BNN akan berkoordinasi dengan PPATK (Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan) dan pihak bank terkait untuk menelusuri aliran dana yang bersangkutan," kata Arman.

Tim operasi gabungan menyita tiga karung goni yang di dalamnya diduga berisi narkoba pada operasi gabungan di Aceh dan Pangkalan Susu, Sumatera Utara pada hari Minggu dan Senin.

"Operasi Gabungan BNN, Bea Cukai dan TNI AL Langsa terkait informasi adanya peredaran gelap narkotika di wilayah Pangkalan Susu," kata Arman.

Ibrahim alias Hongkong mengaku kerap menyelundupkan sabu-sabu ke Indonesia dari Malaysia. Bukan yang pertama kali, tapi sudah berkali-kali menyelundupkan sabu dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur laut, katanya.

Arman mengatakan terakhir kali Ibrahim mengendalikan pengiriman sabu seberat 55 kilogram dari Malaysia pada pertengahan Juli 2018.(*)