Indonesia "warning" Melanesian Spearhead Group

id Indonesia warning

Indonesia "warning" Melanesian Spearhead Group

Ilustrasi - Desra Percaya (kiri) berdiskusi dengan Sekjen Indian Ocean Rim Association (IORA), KV Bhagirath. (ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Wahyu Putro A/pras/par/17)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) -Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya, mengingatkan anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) untuk tidak mencampuri negara lain dalam menjalankan program-program kerja sama wilayah.

Hal tersebut disampaikan Desra yang menjadi Ketua Delegasi Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri MSG di Port Moresby, Papua Nugini, Selasa (12/2) sehubungan dengan dukungan Indonesia terhadap penerapan MSG Corporate Plan 2018-2020 sebagai langkah efektif mencapai visi "MSG 2038 Prosperity for All".

"Namun kami mengingatkan agar para anggota terus menjalankan mandat sesuai prinsip pembentukan MSG, termasuk tidak mencampuri urusan negara lain apalagi terkait kedaulatan," tutur Desra melalui keterangan persnya yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.

Ia pun mengingatkan pentingnya MSG untuk tetap fokus pada tujuan bersama mencapai kesejahteraan, pembangunan berkelanjutan, pemerintahan yang baik dan keamanan.

"Untuk itu, perhatian MSG tidak perlu teralihkan oleh isu-isu yang tidak relevan," kata Desra menambahkan.

MSG merupakan organisasi yang beranggotakan negara-negara di subkawasan Melanesia, yaitu Papua Nugini, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan FLNKS dari Kaledonia Baru.

Secara singkat, MSG bertujuan untuk mempromosikan dan memperkuat hubungan perdagangan antaranggota, pertukaran budaya Melanesia, serta kerja sama teknik guna mencapai pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pemerintahan yang baik, dan keamanan.

Hal penting lainnya yang ditegaskan dalam pertemuan tersebut ialah dukungan serta komitmen Indonesia untuk mendorong pembangunan ekonomi subkawasan Melanesia di bawah keketuaan Papua Nugini di MSG.

Lebih lanjut, keberadaan Indonesia sebagai bagian utuh MSG dinilai sangat menguntungkan.

Secara nyata, Indonesia bertindak sebagai jembatan antara MSG ke berbagai kerja sama regional lainnya, termasuk ASEAN, APEC dan IORA, ditambah lagi dengan pemberian sejumlah bantuan teknis kepada anggota MSG dan Sekretariat MSG.

Sebelumnya, Indonesia telah diterima menjadi Associate Member pada KTT ke-20 MSG di Honiara, tahun 2015, saat Kepulauan Solomon menjadi Ketua MSG.

Indonesia pun secara resmi menjadi anggota penuh pada MSG Regional Security Strategy Working Group (RSS WG) sejak 2017, termasuk berkomitmen terus mendorong kerja sama konkrit MSG di bidang demokrasi, maritim, lingkungan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat Melanesia.