Meski terik, ribuan warga Solok tetap antusias sambut presiden

id Jokowi,Joko Widodo,Kunker Solok,HPN 2018

Meski terik, ribuan warga Solok tetap antusias sambut presiden

Presiden Jokowi (memakai baju putih) menjawab pertanyaan seorang siswi setelah penyerahan bantuan PKH. (ANTARA SUMBAR/ Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Ribuan warga Kabupaten Solok, Sumatera Barat antusias memenuhi GOR Batu Tupang, Koto Baru menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi dalam rangka menyerahkan bantuan program keluarga harapan (PKH) dan kartu indonesia pintar (KIP).

Tampak masyarakat berdiri di depan "sport hall" Batu Tupang, ada yang memakai batik, baju biasa, dan baju sekolah memadati kawasan sekitar sport hall Batu Tupang mulai Rabu pagi.

Sebagian masyarakat yang diundang telah memasuki ruangan, para penari yang akan menyambut Presiden sudah bersiap di karpet merah.

Cuaca panas terik tidak menyurutkan semangat masyarakat melihat Presiden RI secara langsung.

Baca juga: "Jangan sampai anak-anak kita dididik oleh HP"

Seorang warga Nagari Koto Hilalang, Deni Oktavia (28) mengatakan senang dengan kedatangan Jokowi dan ingin sekali melihat presiden secara langsung.

Ia berharap kedatangan Presiden tidak hanya sekedar berkunjung, tapi juga akan memperhatikan daerah Sumbar, khususnya Kabupaten Solok.

Presiden Joko Widodo menyerahkan 1.500 bantuan rastra dan Program Keluarga Harapan, serta 1.200 Kartu Indonesia Pintar kepada siswa-siswi SD, SMP, dan SMA di Sport hall tersebut.

Setelah memberikan bantuan secara simbolis, Presiden RI Jokowi sempat memberikan tiga pertanyaan kepada penerima PKH, dan siswa yang hadir. Bagi yang menjawab benar diberikan hadiah sepeda secara langsung.

Antusias ribuan masyarakat Kabupaten Solok di sport hall Batu Tupang menyambut kedatangan Presiden Jokowi. (ANTARA SUMBAR/ Tri Asmaini)


Kepala Negara menanyakan tentang tujuh nama ikan diperairan Indonesia, tujuh nama suku di Indonesia dan isi Pancasila.

Setelah pertanyaan itu, ia mengatakan agar masyarakat Indonesia harus dapat menjaga persatuan dan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat yang ada di Indonesia.

"Bangsa kita adalah bangsa yang besar, ada 714 suku di Indonesia yang tidak dimiliki negara lain," ujarnya.

Baca juga: Presiden mulai tinjau sejumlah proyek pembangunan pedesaan di Dharmasraya

Keberagaman suku, adat, budaya, bahasa daerah, merupakan anugrah dari yang maha esa yang perlu dijaga, sebutnya.

Setelah acara selesai, presiden sempat menyalami warga, memenuhi permintaan foto beberapa siswa dan memberikan hadiah souvenir kepada siswa dan masyarakat.

Acara tersebut dihadiri oleh masyarakat yang sudah menanti Presiden sejak pukul 07.00 WIB. (*)