Sarilamak, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat mengimbau masyarakat yang akan mudik lebaran 2017 untuk tidak menaiki angkutan umum yang belum lulus uji kelaikan jalan oleh Dinas Perhubungan setempat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Limapuluh Kota, Yuniwal di Payakumbuh, Kamis, mengatakan hal tersebut demi keamanan pemudik sendiri dan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas selama arus mudik.
Ia mengatakan untuk menandakan angkutan yang telah lulus uji kelaikan jalan, pemerintah setempat akan memasang stiker sebagai angkutan lebaran 2017. Kalau angkutan belum memiliki stiker, berarti belum lulus uji kelaikan.
Bagi bus yang belum lulus, maka kendaraan itu tidak diperbolehkan untuk beroperasi sampai selesai diperbaiki.
"Pengecekan terhadap kendaraan antara lain, rem, lampu dan ban harus dalam kondisi baik. Selain itu peralatan P3K, sabuk pengaman, racun api serta kursi penumpang harus dalam kondisi layak sehingga memberikan rasa aman serta nyaman kepada penumpang," kata dia.
Untuk itu, pihaknya meminta semua perusahaan transportasi untuk melakukan cek fisik armada yang akan beroperasi, karena kegiatan tersebut merupakan rangkaian menguji angkutan penumpang atau manusia.
Menurutnya, uji kelaikan itu akan dimulai pada 17 -18 Juni 2017, tepatnya pada Sabtu dan Minggu.
Untuk angkutan lebaran tahun ini, meskipun KIR bus AKDP dan AKAP masih hidup, tetap akan dilakukan pengecekan dan pengujian.
Kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia tentang monitoring angkutan lebaran 2017.
"Selain intruksi langsung dari kementerian, pengujian ini bertujuan agar setiap armada penumpang tersebut memenuhi syarat untuk layak jalan. Harapannya pada lebaran 2017 tidak ada masalah terhadap kendaraan di jalan raya yang menimbukan kecelakaan," kata dia.
Ia menambahkan saat ini ada 10 perusahaan transportasi Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) yang terdata di dinas perhubungan setempat. Armada tersebut dinilai cukup untuk mengangkut masyarakat yang mudik saat lebaran.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran menjamin jumlah angkutan darat yang ada di daerah itu masih mencukupi untuk menampung jumlah penumpang pada mudik lebaran 1438 hijriah yang diprediksi naik lima persen dari tahun lalu.
"Jumlah angkutan darat saat ini sekitar 2.587 termasuk bus pariwisata dengan 1,12 juta tempat duduk. Ini sudah melebihi kebutuhan," kata dia.
Menurutnya jumlah penumpang pada mudik lebaran tahun ini diperkirakan sekitar 574.437 orang, naik lima persen dari 2016 yang mencapai 547.083.
Ia merinci 2.587 angkutan darat yang tersedia itu masing-masing 666 bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), 1.693 Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), 70 mobil yang melayani Antar Jemput Dalam Provinsi (AJDP), dan 158 bus pariwisata. (*)
Berita Terkait
PT Medco Paparkan Eksplorasi Panas Bumi di Bonjol, Pasaman
Sabtu, 4 Mei 2024 9:15 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 5:02 Wib
Pewarta foto ANTARA meraih penghargaan APFI 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 4:57 Wib
Coach Justin beri nasihat untuk Marselino Ferdinan
Sabtu, 4 Mei 2024 4:54 Wib
Hendri Septa Bergelar Datuak Alam Batuah Suku Caniago Sumagek
Jumat, 3 Mei 2024 21:40 Wib
DLH Solok sarankan setiap rumah miliki komposter kurangi buang sampah
Jumat, 3 Mei 2024 20:13 Wib
Dinkes Solok siap lakukan proses akreditasi sesuai standar Kemenkes
Jumat, 3 Mei 2024 20:13 Wib
Pemprov Sumbar pasang plang penghentian kegiatan tambang di Solok
Jumat, 3 Mei 2024 20:12 Wib