Pengembangan Media Tradisional Bantu Promosikan Daerah

id Diskominfo, Sumbar, Media Tradisional

Pengembangan Media Tradisional Bantu Promosikan Daerah

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sumbar, Yeflin Luandri. (ANTARA SUMBAR/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Yeflin Luandri mengatakan media tradisional dapat membantu mempromosikan suatu daerah terutama di bidang pariwisata sehingga perlu dibina dan dikembangkan.

"Media tradisional yaitu media pertunjukan rakyat dan dalam masyarakat Minangkabau sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai sarana menyampaikan informasi atau pesan moral tertentu pada masyarakat," katanya usai sosialisasi Mendorong Media Tradisional Berpartisipasi dalam Demokrasi dan Pembangunan yang dilaksanakan di Bukittinggi, Selasa.

Ia menerangkan media tradisional memiliki ciri berupa pertunjukan yang penggunaannya sudah membudaya dan menjadi hiburan serta penyebarluasan pesan pada masyarakat yang menyaksikan.

"Di Diskominfo media tradisional merupakan program prioritas kami. Bagaimana agar media tradisional terus aktif dan memanfaatkan perkembangan teknologi agar dapat disaksikan secara lebih luas," katanya.

Ia menilai, media tradisional yang terus berkembang dapat menjadi suatu kekhasan bagi daerah agar lebih dikenal.

"Misalnya media tradisional randai di Solok yang sudah cukup dikenal sehingga bila orang mengingat randai, maka juga akan ingat Solok," ujar dia.

Sebagai kota tujuan pariwisata, menurutnya Bukittinggi dapat memanfaatkan media tradisional untuk lebih meningkatkan promosi daerah terutama di bidang pariwisata.

"Tinggal pilih produknya apa kemudian di'brand'kan dan manfaatkan teknologi informasi dalam menyebarluaskannya. Dengan demikian diharapkan daerah ini akan lebih dikenal dan lebih ramai," katanya.

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Irwandi mengemukakan di daerah itu media tradisional masih diminati masyarakat.

"Hal itu dapat dilihat dari aktivitas pertunjukan seni setiap Sabtu malam di pelataran objek wisata Gadang yang digelar untuk menjaga kunjungan wisatawan," ujarnya.

Menurutnya tantangan selanjutnya bagi media tradisional yaitu bagaimana menguatkan posisi media tradisional agar sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat.

Ia mengharapkan melalui sosialisasi yang diberikan oleh Diskominfo Sumbar dapat disikapi oleh para pelaku media tradisional dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait setempat melalui program yang membangun media tradisional. (*)