Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nasridal Patria berharap pelaksanaan jambore Pengurangan Risiko Bencana (PRB) mampu tingkatkan kemampuan relawan.
"Peningkatan kapasitas kemampuan tersebut juga harus diiringi dengan terpadunya rasa kemanusiaan dengan semangat kerjasama yang merupakan modal utama dalam menangani setiap peristiwa bencana," kata dia di Sawahlunto, Senin.
Menurutnya upaya tersebut terus digalang pihaknya bersama seluruh unsur terkait melalui kegiatan pelatihan dan seminar tentang kebencanaan untuk menyatukan visi berbagai elemen pemerintah dan masyarakat.
Hal itu bertujuan untuk memberi pengetahuan dan informasi yang jelas tentang langkah-langkah yang harus dilakukan ketika bencana melanda suatu kawasan, mulai dari titik lokasi kejadian serta penanganan situasi tanggap darurat jika diperlukan.
"Sehingga setiap kelompok masyarakat mampu menjadi komunitas siaga bencana yang mandiri guna menekan risiko kerugian yang dapat ditimbulkannya," tambah dia.
Terkait titik kerawanan bencana di Kota Sawahlunto, Wali Kota setempat Ali Yusuf mengemukakan setidaknya terdapat dua jenis potensi bencana di kota itu yang menjadi perhatian pihaknya, yakni bencana banjir dan tanah longsor.
"Dua potensi tersebut berada di kawasan permukiman padat penduduk masing-masing di Kecamatan Silungkang dan Kecamatan Lembah Segar yang berada di kawasan dengan kemiringan tajam dan Kecamatan Barangin yang dilalui aliran sungai dengan debit air cukup tinggi," jelasnya.
Menurutnya, upaya-upaya penyuluhan kepada masyarakat yang bermukim di kawasan rentan bencana alam terus digiatkan oleh pemerintah kota itu disamping melakukan upaya penguatan infrastruktur kawasan permukiman.
Dia juga mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada kota itu oleh pihak BPBD Sumbar untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Jambore PRB tingkat provinsi Sumbar pada pelaksanaan untuk ketiga kalinya.
"Kegiatan seperti ini merupakan salah satu upaya membantu kegiatan promosi daerah karena dapat mengangkat citra kota ini sebagai kota wisata tambang yang berbudaya menjadi semakin baik dan dikenal," ujarnya.
Dia menambahkan, kawasan Camping Ground Sawahlunto yang menjadi pusat lokasi kegiatan jambore PRB kali ini, adalah bekas areal reklamasi pasca tambang oleh PT Bukit Asam Persero Tbk yang dikembangkan pihaknya menjadi salah satu destinasi pariwisata unggulan.
Keberadaan lokasi tersebut, jelasnya, diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan luar ruangan dengan daya tampung cukup besar dan areal lebih luas serta jauh dari permukiman penduduk.
"Sehingga para peserta jambore dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman serta lebih fokus dalam menyerap seluruh materi kegiatan untuk diaplikasikan di daerah asal masing-masing," kata dia. (*)
Berita Terkait
Komitmen Pemkab Solok tingkatkan mutu layanan kesehatan hadirkan ruang farmasi Puskesmas bagi pasien PRB
Selasa, 11 Juni 2024 18:34 Wib
BPBD Kabupaten Agam juara terfavorit kompetisi yel-yel bulan PRB 2023
Jumat, 13 Oktober 2023 16:07 Wib
Aktivis kebencanaan, soroti kebijakan PRB untuk RPJMD Sumbar 2021-2024
Kamis, 11 Maret 2021 9:12 Wib
Membangun ketangguhan kebencanaan di tengah pandemi
Sabtu, 17 Oktober 2020 13:04 Wib
Refleksi 11 tahun Gempa 30 September dan 10 tahun Tsunami Mentawai, webiner F-PRB Sumbar
Selasa, 6 Oktober 2020 16:15 Wib
PRB tembus tiga besar tim Indonesia terbaik TdS 2019
Minggu, 10 November 2019 20:10 Wib
BPJS Kesehatan Cabang Solok gelar FGD optimalisasi implementasi PRB JKN-KIS
Selasa, 17 September 2019 21:22 Wib
West sumatra bicycle team to compete tightly in TdS
Sabtu, 3 November 2018 6:54 Wib