Tari Saman Meriahkan "Hari Internasional Bahasa Ibu"

id Tari Saman

London, (Antara) - Tari Saman, yang tercatat sebagai Warisan Dunia Tak Benda, UNESCO, ikut meriahkan perayaan Hari Internasional Bahasa Ibu - International Mother Language Day di Ruang II Markas Besar UNESCO, Paris, Perancis.

Perayaan Hari Internasional Bahasa Ibu oleh UNESCO bertujuan untuk menciptakan kesadaran pentingnya kontribusi bahasa ibu dalam pelestarian keanekaragaman bahasa dan budaya serta kemajuan pemahaman global, saling menghormati dan dialog, demikian Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman kepada Antara London, Rabu.

Hari Internasional Bahasa Ibu yang dirayakan di Kantor Pusat UNESCO, bertemakan "Kualitas pendidikan bahasa sebagai hasil pengajaran dan pembelajaran".

Pilihan tema ini menyoroti peran penting dari bahasa ibu dalam pengembangan kualitas pendidikan dan keberagaman bahasa untuk merealisasikan program pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030.

Dirjen UNESCO Madam Irina Bokova mengungkapkan bahasa Ibu merupakan komponen penting dari pendidikan yang berkualitas, yang menjadi dasar untuk memberdayakan individu dan masyarakat.

Dalam acara juga ditampilkan pementasan lagu, tarian dan pembacaan puisi oleh artis dari berbagai negara untuk merayakan multi bahasa dan multi budaya. Beberapa negara yang berpartisipasi dalam sesi kedua ini antara lain Tiongkok, Yunani, India, Indonesia, Iran, Lithuania, Malaysia, Nigeria, Saudi Arabia, Sri Lanka, Thailand dan Turki.

Acara dibuka dengan sambutan Dubes/Delegasi Tetap Bangladesh untuk UNESCO diikuti sambutan Menteri Kebudayaan Bangladesh serta pemaparan tentang kajian ajaran Ramayana dalam Bahasa India oleh pakar dari India.

Sebelum acara pertunjukan dimulai, dilakukan sesi foto bersama perwakilan Delegasi Tetap negara-negara yang berpartisipasi seperti Bangladesh, Tiongkok, Yunani, India, Indonesia, Iran, Lithuania, Malaysia, Nigeria, Saudi Arabia, Sri Lanka, Thailand dan Turki. Indonesia diwakili Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman.

Delegasi Tetap Bangladesh untuk UNESCO bekerja sama dengan beberapa negara anggota UNESCO mengadakan acara kebudayaan bersama bertema "Merayakan Keragaman Bahasa dan Budaya" ("Celebrating Linguistic and Cultural Diversity"). Dubes Yunani Georgios Veis dan Dubes Iran Mr. Ahmad Jalali ikut berperan dengan membacakan puisi dalam bahasa ibu masing-masing.

Indonesia berpartisipasi dengan menyajikan pementasan Tari Saman dari Gayo Lues, Provinsi Aceh berkaitan dengan perayaan tahun kelima Tari Saman terdaftar dalam Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) dari Indonesia oleh UNESCO .

Pementasan Tari Saman dari Indonesia yang memperoleh sambutan yang sangat meriah dari para penonton dengan tepuk tangan yang meriah dan berkali-kali ditampilkan tim penari terdiri dari 13 mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang sedang belajar di Paris.

Tidak sedikit pengunjung acara dan dubes negara sahabat yang menyatakan kekagumannya terhadap Tari Saman ini kepada Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, T. A. Fauzi Soelaiman. Ternyata Tari Saman menarik perhatian para pengujung secara khusus dibandingkan dengan pementasan lainnya.

Selain memberikan kontribusi berupa pertunjukan budaya, Indonesia juga menyediakan kuliner berupa Sate Maranggi, Risoles dan Lapis Surabaya pada acara cocktail yang digelar usai pertunjukan yang diminati para undangan.(*)