Jakarta, (Antara) - Menteri Perindustrian Saleh Husin membidik tren aktivitas perjalanan alias pelesiran sebagai pemacu pengembangan batik Indonesia, terlebih motif batik Nusantara kini semakin beragam dan menjadi pilihan menarik sebagai buah tangan.
"Mari kita perbanyak koleksi baju motif batik setiap traveling ke lain daerah, termasuk untuk para wartawan, sehingga pengembangan batik-batik Nusantara makin bergairah," kata Menperin Saleh
Husin saat meresmikan pembukaan Pameran Batik Warisan Budaya VIII, di Jakarta, Selasa.
Menperin mengatakan, pemakaian batik dari banyak daerah juga dapat menjadi promosi secara viral dan kebanggaan personal seseorang pernah mengunjungi suatu daerah tempat asal motif batik.
"Kita dapat turut menjaga batik tetap lestari dengan menggunakan dan membeli batik sehingga pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) batik maupun pekerja seni batik kontemporer dan tradisional tetap setia dengan profesinya," ujar Menperin.
Batik sendiri telah menjadi identitas budaya Indonesia yang semakin kuat. Bahkan United Nation Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai warisan budaya
(World Herritage) tak benda pada 2 Oktober 2009.
Menperin menambahkan, banyak tokoh yang telah memakai batik Indonesia dalam acara pemerintahan seperti halnya tokoh dunia seperti Nelson Mandela, Bill Clinton dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Menurutnya, jika ditelusur lebih dekat, batik yang menjadi World Heritage bukan terletak pada kain batiknya, melainkan melalui teknik dan prosesnya.
Batik Indonesia memiliki beragam motif dengan esensi filosofi, desain yang menarik, dan nilai seni yang sangat tinggi serta metode pengerjaan batik baik dengan dicetak ataupun dikerjakan dengan tangan atau canting (batik tulis) yang keduanya telah menjadi ciri khas batik Indonesia yang diakui dunia.
Beberapa minggu lalu, Kemenperin menggelar Lomba Desain Batik Khas Teluk Tomini, dalam rangka Sail Tomini 2015 di Parigi Moutong Sulawesi Tengah yang diikuti 150 peserta, di mana pada acara puncak, penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Guna melestarikan seni batik, pemerintah memberikan penghargaan berupa perlindungan bagi para pembatik untuk hasil karya intelektualnya.
Perlindungan karya batik diberikan melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan penggunaan dan pemanfaatan budaya batik tradisional Indonesia.
Pada pameran ini, Menperin juga mengapresiasi Yayasan Batik Indonesia yang telah berperan penting dalam mewujudkan transformasi kultural menuju modernisasi masyarakat batik, baik sebagai perajin, desainer maupun pengguna. Pameran batik ini digelar sejak 29 September - 2 Oktober 2015. (*)
Berita Terkait
Kadispora Sumbar Optimis Cabor Bela Diri Tambah koleksi Emas Sumbar
Rabu, 11 September 2024 20:09 Wib
Kemendikbudristek: Belanda serahkan koleksi bersejarah ke Indonesia
Senin, 10 Juli 2023 19:57 Wib
Penambahan Koleksi Satwa Kebun Binatang Jambi
Rabu, 15 Februari 2023 11:59 Wib
Koleksi 226 gol, Kane samai rekor gol legenda Tottenham saat pecundangi Fulham 1-0
Selasa, 24 Januari 2023 6:39 Wib
Taman Kehati PT Semen Padang koleksi flora dan fauna langka
Senin, 7 November 2022 19:43 Wib
Mesut Ozil pamerkan koleksi Concave M10 desainnya di Indonesia
Kamis, 19 Mei 2022 14:15 Wib
Tuchel bertekad tambahkan Piala Dunia Antarklub koleksi trofi Chelsea
Senin, 31 Januari 2022 13:08 Wib
Desainer Nigo debut koleksi untuk Kenzo Paris Fashion Week di Galerie Vivienne
Senin, 24 Januari 2022 10:11 Wib