Anis Matta: Indonesia Timur-Barat Tentukan Kemenangan Prabowo-Hatta

id Anis Matta: Indonesia Timur-Barat Tentukan Kemenangan Prabowo-Hatta

Anis Matta: Indonesia Timur-Barat Tentukan Kemenangan Prabowo-Hatta

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. (Antara)

Palangkaraya, (Antara) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai suara dari Indonesia Timur dan Barat menentukan kemenangan pasangan Prabowo-Hatta, karena persaingan suara di Jawa cukup ketat. "Suara Indonesia Timur dan Barat menjadi penentu apabila Pulau Jawa itu ketat, kita tidak bisa menganggap itu suara kecil, dan timur itu wilayah yang sensitif, kita akan ke sana," ujarnya di Palangkaraya, Kalimantang Tengah, Senin. Menurut anggota tim kampanye nasional Prabowo-Hatta itu, capres Prabowo Subianto tidak kesulitan untuk mendapatkan suara dari Indonesia Timur. "Pertama, karakter Pak Prabowo sendiri kan lebih dekat dengan masyarakat timur, karakter beliau terbuka, egaliter tegas dan blak-blakan," kata dia. Kedua, lanjutnya, Prabowo Subianto mempunyai darah Indonesia Timur, karena ibunya berasal dari Manado. "Jadi setengah Jawa dan setengah timur," ujar dia. Ia mengatakan untuk Indonesia Timur pihaknya mempunyai agenda yaitu membangun ekonomi dan energi. Untuk wilayah Indonesia Barat (Sumatera), PKS siap memberdayakan peran kader yang menjadi kepala daerah untuk memenangkan Prabowo-Hatta dalam Pilpres. "Kemarin di Jabar sudah deklrasi tim pemenangan yang diketuai oleh Ahmad Heryawan (Aher) kemudian nanti ada di Sumatera Utara," ujar dia. Ia mengatakan koalisi merah putih sudah mempunyai "chemistry" yang baik karena kebanyakan anggotanya pernah di Setgab yang dipimpin SBY. "Keuntungan koalisi ini, koalisi yang sekarang ini plusnya PKB dan minusnya Gerindra, jadi itu chemistrynya terbangun karena sudah 10 tahun berada di pemerintahan bersama," kata dia. Menurut dia, dengan dua pasang capres dan cawapres, pemilih akan mengikuti "endorsement" partainya untuk mendukung salah satu pasangan itu. "Partai-partai Islam itu relatif naik dan solid terkait pemilih maupun mesin partainya," ujar dia. Terkait kampanye hitam, ia mengatakan hal tersebut tidak efektif karena masyarakat Indonesia sudah cerdas dan selektif dalam menerima informasi. "Kita yakin tidak efektif, tidak diperlukan lagi kampanye hitam yang penting itu kampanye putih yaitu dengan adu program, debat visi-misi dan lain-lain," kata dia. (*/jno)