Lubukbasung, (Antara) - Sekitar Rp1 miliar kerugian akibat hujan es disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (21/5).
"Ini berdasarkan pendataan yang kami lakukan di Nagari Cingkariang, Padang Lua, Ladang Laweh dan Sungai Tanang," kata Camat Banuhampu Dandi Pribadi di Lubukbasung, Jumat (23/5).
Ia menjelaskan, kerugian sekitar Rp1 miliar ini berasal dari kerusakan bangunan sebanyak 77 unit, areal pertanian Gagak Panen sekitar 13,25 hektare.
"Lahan pertanian berupa padi, sawi, kol dan lainnya ini tidak bisa dipanen akibat hujan es disertai angin kencang," katanya.
Dia menambahkan, bangunan yang rusak ini sudah diperbaiki dan masih ada sebanyak 15 unit bangunan belum selesai diperbaiki karena mengalami rusak berat.
Saat ini, pemilik rumah sedang memperbaiki atap rusak yang rusak akibat dibawa angin dan mereka membutuhkan terpal.
"Kita telah mengajukan penambahan terpal ke Pemkab Agam, setelah Pemkab memberikan bantuan terpal pada Kamis (22/5). Warga yang rumahnya mengalami rusak berat, masih bertahan di rumah dengan memanfaatkan satu kamar," katanya.
Ia menambahkan, hujan es disertai angin kencang pada Rabu (21/5) sekitar pukul 15.00 WIB, juga mengakibatkan satu korban tersengat listrik atas nama Azmi (45) warga Sungai Tanang, Nagari Sungai Tanang, Kecamatan Banuhampu.
Saat ini, korban ini masih dirawat di Rumah Sakit Ahmad Muktar.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Bambang Warsito, menghimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat hujan disertai angin kencang dengan cara berlindung di dalam rumah.
"Ini bertujuan agar tidak terjadi korban jiwa saat hujan disertai angin kencang," katanya. (ari)