Tuapejat, (Antara) - Kebakaran Depo Pertamina Bungus, Kecamatan Bungus, Teluk Kabung pada Rabu, (14/5) lalu berdampak terhadap pasokan minyak ke Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Dampak dari lamanya pasokan BBM ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, membuat berhentinya aktivitas transportasi kapal dengan menggunakan jalur laut antar pulau yang ada di daerah kepulauan tersebut.
Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perthubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Mentawai Benny Sinaga menyebutkan depo di Bungus itu berdampak juga pada beroperasinya kapal-kapal antar pulau yang ada di Kepulauan Mentawai.
"Kita biasanya mengoperasikan tiga kapal antar pulau. Ada KM.Simasin dengan rute Tuapejat-Siberut-Saibi dan Sikabaluan. Kemudian ada KM Beriloga dan Nade, tapi karena pasokan BBM kosong, saat ini kita hanya jalankan kapal Simasin," kata Benny di Tuapejat, Senin (19/5).
Benny mengakui terjadinya kelangkaan BBM di daerahnya karena adanya kebakaran depo minyak di Bungus, sehingga pasokan BBM ke Mentawai menjadi terlambat.
"Kita mengharapkan masalah pasokan BBM terutama untuk kapal antar pulau segera lancar, karena kapal antar pulau ini sangatlah berarti bagi masyarakat Mentawai, dan merupakan satu-satunya alat transportasi di sini," ucap Benny.
Selain sulitnya mendapatkan pasokan BBM untuk kapal, dampak langkanya BBM tersebut, juga berakibat terhadap sulitnya mendapatkan BBM untuk transportasi darat, seperti BBM untuk kendaraan roda dua, atau roda empat di Kepulauan Mentawai.
Dari pengakuan beberapa warga Tuapejat, rata-rata mereka mengeluhkan susahnya mendapatkan BBM untuk kendaraan mereka. "Untuk sekadar mendapatkan satu liter bensin saja sangat sulit," ucap Yanti (24) warga Tuapejat.
Selain sulitnya mencari atau mendapatkan BBM, harganya punn cukup mahal dibandingkan harga yang ada di Pertamina. Untuk satu liter BBM jenis premium bisa mencapai Rp10.000 sampai Rp15.000.
Menanggapi mengenai kelangkaan BBM tersebut, Juni Arman salah seorang caleg incumbent dari Partai Demokrat, yang kembali menduduki kursi DPRD untuk periode 2014-2019 mengatakan, persoalan kelangkaan minyak di Mentawai memang menjadi perhatian penting bagi anggota DPRD
Kabupaten Kepulauan Mentawai, selain persoalan transportasi atau jalan.
"Kelangkaan minyak di Mentawai bukan saja terjadi pasca terbakarnya depo Pertamina yang ada di Bungus, tetapi juga telah menjadi persoalan yang telah lama di Mentawai," ujarnya.
Diapun mengakui banyak persoalan di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang belum teratasi, namun demikian bila persoalan-persoalan itu diatasi dengan kekompakan dan keseriusan baik dari pemda, dewan maupun seluruh elemen masyarakat, maka dia yakin persoalan itu akan bisa diatasi.
"Semua itu kembali lagi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk focus dan betul-betul untuk menangani persoalan ini. Terutama persoalan kelangkaan minyak yang belum juga terselesaikan," katanya. (**/dio)
Mentawai Langka BBM Pasca Kebakaran Depo Bungus
KM.Nade dan KM.Beriloga sedang sandar di Dermaga Tuapejat