Jakarta, (Antara) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fahmi Idris mengatakan pihaknya menggandeng Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) dalam upaya mensosialisasikan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh PWRI yakni membantu sosialisasi BPJS Kesehatan dan menjadi peserta, memberdayakan kembali Pos Pemberdayaan Keluarga (Pos Daya), dan anggota PWRI bisa menjadi agen sosialisasi," ujar Fahmi Idris usai acara sosialisasi JKN dengan PWRI di Jakarta, Rabu. Nantinya, anggota PWRI menjadi agen dalam mensosialisasi di Pos Daya terdekat. Jumlah Pos Daya di seluruh Indonesia mencapai 32.000. Pos Daya tersebut dipantau dan diperkuat oleh perguruan tinggi melalui mahasiswa yang berkunjung ke tempat itu. "Nantinya juga ada penguatan melalu perguruan tinggi yang bekerja sama dengan pogram Pos Daya dan BPJS Kesehatan". Melalui kerja sama dengan PWRI, Fahmi mengharapkan bisa menjadi program yang masif untuk memperkuat sosialisasi BPJS Kesehatan. Sementara itu, Ketua PWRI Haryono Suyono mengatakan pihaknya menerima dengan baik pelayanan tersebut. "PWRI yang merupakan wadah dari pensiunan ini mempunyai tokoh-tokoh yang berpengalaman. Sebagian pensiunan PNS mampu menjadi pemberdaya masyarakat untuk mensosialisasikan program JKN ini," ujar Haryono. Setelah mendapatkan sosialisasi, masyarakat yang mampu diharapkan mau mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan. Saat ini, jumlah peserta baru BPJS Kesehatan yang mendaftar secara mandiri mencapai 660.000 orang. Sementara secara keseluruhan, jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 116 juta jiwa. BPJS Kesehatan berharap seluruh warga Indonesia dapat terlindungi kesehatannnya secara keseluruhan pada 2019. (*/sun)


Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2024