Padang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) menyebut hingga kini Korps Bhayangkara masih melanjutkan proses identifikasi terhadap puluhan jenazah yang menjadi korban banjir bandang di Jakarta.
"Hingga saat ini masih terdapat 28 jenazah yang belum teridentifikasi dan sedang dalam proses pengujian lanjutan di Jakarta," kata Wakapolda Sumbar Brigjen Polisi Solihin di Padang, Selasa.
Wakapolda menegaskan hingga kini polisi bersama tim SAR gabungan masih terus berusaha maksimal untuk menemukan para korban banjir bandang dan tanah longsor yang belum ditemukan. Hal ini sejalan dengan proses identifikasi yang dilakukan di Jakarta.
"Pencarian dan proses identifikasi tetap kami lanjutkan. Polri bersama seluruh pihak terkait akan terus bekerja semaksimal mungkin," ujarnya.
Brigjen Polisi Solihin menyebutkan dari 16 kabupaten dan kota terdampak, tercatat tiga daerah yang masih memperpanjang status tanggap darurat yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Tanah Datar.
Berdasarkan data sementara dashboard Satu Data Bencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, korban meninggal berjumlah 260 orang, 72 orang dinyatakan hilang, dan luka-luka sebanyak 382 orang. Sementara jumlah masyarakat terdampak sebanyak 296.307 jiwa.
Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan Pemprov Sumbar memfokuskan percepatan pendataan dampak kerusakan dan kerugian serta pemulihan layanan dasar masyarakat setelah berakhirnya masa tanggap darurat bencana.
Fokus pemenuhan layanan dasar tersebut meliputi penyediaan air bersih, sanitasi, layanan kesehatan, pendidikan, serta hunian sementara (huntara), sebelum memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi secara menyeluruh.
Selama masa transisi, Gubernur Mahyeldi meminta para bupati dan wali kota di Sumbar memastikan seluruh data kerusakan dan kerugian disusun secara lengkap, akurat, dan terverifikasi, sebagai dasar penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Sumbar: Identifikasi korban meninggal akibat banjir berlanjut