Painan (ANTARA) - Rektor Universitas Andalas (UNAND), Efa Yonnedi, Ph.D., meninjau langsung lokasi banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Minggu (21/12)
Kunjungan Rektor ke daerah bencana Kecamatan Bayang Utara dan Kecamatan Batang Kapas, wilayah yang terdampak cukup parah akibat bencana hidrometeorologi tersebut.
Rektor UNAND didampingi Wakil Rektor II Dr. Hefrizal Handra dan Sekretaris Universitas Dr. Aidinil Zetra. Kehadiran pimpinan kampus terkenal di Sumbar bertujuan memastikan kondisi terkini para korban sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung.
Di Kecamatan Bayang Utara, rombongan UNAND mengunjungi posko pengungsian yang menampung 251 warga terdampak. Rektor berdialog dengan para pengungsi dan mendengarkan langsung kebutuhan mendesak yang dihadapi masyarakat pascabencana.
“Kehadiran kami di sini adalah bentuk empati dan kepedulian Universitas Andalas. Kami ingin memastikan UNAND hadir di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai bagian dari solusi dalam situasi darurat seperti ini,” ujar Efa Yonnedi.
Selain bantuan kemanusiaan, UNAND juga menyampaikan kebijakan khusus bagi mahasiswa yang terdampak bencana. Prof. Efa Yonnedi menegaskan komitmen universitas untuk memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa UNAND yang keluarganya terkena dampak langsung bencana di Pesisir Selatan.
“Kami memahami bahwa beban ekonomi pascabencana sangat berat. Karena itu, UNAND berkomitmen memberikan keringanan UKT agar keberlanjutan pendidikan mahasiswa tetap terjaga,” katanya.
Sebagai bagian dari respons tanggap darurat, UNAND telah mendirikan enam Posko Tanggap Bencana di berbagai wilayah Sumatera Barat, termasuk di Kecamatan Bayang Utara yang telah beroperasi sejak Selasa (17/12). Setiap posko didukung rata-rata 20 tenaga kesehatan per hari.
Tim medis yang diterjunkan terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, tenaga farmasi, perawat, ahli gizi, psikolog, serta mahasiswa bidang kesehatan. Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemantauan status gizi, pemeriksaan kolesterol, hingga pemberian obat-obatan secara gratis.
UNAND juga memberikan perhatian pada aspek kesehatan mental korban melalui program trauma healing, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan di lokasi pengungsian.
Menutup rangkaian kunjungan, Rektor UNAND menyerahkan bantuan logistik berupa paket sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak. Perhatian khusus juga diberikan kepada balita melalui penyaluran Makanan Pendamping ASI (MPASI) guna menjaga kecukupan gizi anak-anak selama masa pengungsian.
Langkah ini menegaskan komitmen Universitas Andalas dalam menjalankan peran sosial dan kemanusiaan, sejalan dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen perubahan dan pengabdian kepada masyarakat.*