Padang (ANTARA) - PT Pertamina Persero memastikan optimalisasi keberlanjutan distribusi energi ke tiga provinsi terdampak bencana yakni Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
"Ini memang kondisi yang tidak mudah terutama pascabencana, tetapi kami menggunakan skenario alternatif dengan mengerahkan semua kekuatan untuk mendistribusikan energi," kata Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu.
Optimalisasi distribusi itu dilakukan lewat tiga skema utama yakni pengiriman lewat jalur darat, laut hingga udara. Khusus daerah yang sulit dilintasi via darat, Pertamina mengoptimalkan jalur laut dan udara.
Selama masa tanggap darurat bencana, Pertamina juga dibantu langsung oleh kapal penumpang roll-on/roll-off (roro) dan armada milik TNI Angkatan Laut (AL).
Dukungan eksternal itu sangat membantu percepatan distribusi energi ke daerah yang sulit dijangkau via darat.
"Kapal roro dan kapal militer TNI AL ini sangat membantu dalam menyeberangkan truk tangki BBM ke daerah terdampak bencana," ujarnya.
Kemudian, apabila distribusi via darat dan laut tidak memungkinkan, Pertamina bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menyalurkan pasokan energi menggunakan metode sling load via udara.
Tidak hanya itu, Pertamina juga menyalurkan bahan bakar minyak terutama solar dan jenis lainnya menggunakan drum yang diangkut oleh pesawat Air Tractor dengan kapasitas 3.500 hingga 4.000 liter.
Khusus di Sumbar, perusahaan yang bergerak di bidang energi itu memberikan sejumlah bantuan di antaranya bright gas yang didistribusikan di daerah Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam dan Kota Padang. Termasuk
Secara umum Pertamina mendirikan 111 dapur umum ditambah 164 posko satelit yang tersebar di tiga provinsi terdampak bencana alam.
Keberadaan posko ini untuk membantu mempercepat upaya pemerintah dalam menangani dampak kerusakan akibat bencana yang terjadi.
17.439 liter BBM yang terdiri dari Dexlite dan Pertamax.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina pastikan kelanjutan distribusi energi pascabencana Sumatera