Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan menilai bahwa tempe dapat menjadi sebuah senjata diplomasi budaya untuk mewujudkan Indonesia menjadi ibu kota kebudayaan dunia.
“Kami berupaya agar nilai-nilai penting kebudayaan Indonesia dapat dikenal dan dipahami secara luas oleh masyarakat global,” kata Direktur Promosi Kebudayaan Kemenbud Undri S.S dalam Seminar Budaya Tempe 2025 di Jakarta, Jumat.
Undri menyampaikan pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan ingin memperkuat posisi strategis serta kontribusi Indonesia dalam membangun peradaban dunia.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan diplomasi budaya dalam rangka memperkenalkan kebudayaan serta kearifan lokal yang ada dalam masyarakat.
Dari sisi gastronomi misalnya, di mana tempe didorong untuk menyabet gelar warisan budaya takbenda dari UNESCO.
Tempe diperkenalkan sebagai ekspresi dari kearifan lokal. Proses pembuatannya yang dilakukan secara turun-temurun di lingkungan rumah tangga mencerminkan nilai gotong royong, hubungan harmonis antara manusia dengan alam serta pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan.
Makanan itu disebut berakar kuat dalam kebudayaan masyarakat Jawa sekitar abad ke-17, khususnya di wilayah Matraman seperti Yogyakarta dan Surakarta.
Catatan tertua mengenai tempe tercantum dalam Serat Centhini, naskah sastra klasik Jawa yang menyebutkan tempe sebagai makanan masyarakat sehari-hari.
Sebelumnya, dalam acara yang sama Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo turut menyampaikan bahwa tempe memiliki potensi besar untuk dikenal dunia.
Adanya pergeseran tren untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan hadirnya gaya hidup yang lebih sehat seperti vegan, memperbesar peluang tempe untuk dikenal dan dinikmati oleh lebih banyak orang.
Sementara itu, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan Kemenbud Endah Tjahjani Dwirini menyampaikan bahwa usulan tempe sebagai warisan budaya takbenda saat ini sedang dikaji oleh UNESCO.
Kementerian Kebudayaan pun turut aktif memperkenalkan tempe ke warga negara asing yang berkunjung ke Indonesia. Misalnya, ketika menyelenggarakan acara-acara kenegaraan yang mengundang banyak delegasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tempe senjata diplomasi wujudkan RI jadi ibu kota kebudayaan dunia