Kota Padang (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar membekali para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat (Sumbar) sebelum melaksanakan pengabdian pada masyarakat di tengah kondisi pascabencana hidrometeorologi yang terjadi.

"Selama 40 hari ke depan (KKN), tentu ini kesempatan yang luar biasa apalagi kita semua sedang mengalami perubahan-perubahan yang dramatis, semuanya membutuhkan kerja bareng, kolaborasi dan gotong royong dalam menghadapi musibah ini," kata Menko PM Muhaimin Iskandar di Kota Padang, Rabu.

Dalam arahannya, Menko PM berpesan agar para mahasiswa KKN mengedepankan kegotongroyongan, tolong menolong terutama di daerah terdampak bencana. Sebab, dalam situasi saat ini kerja sama dan kolaborasi sangat dibutuhkan agar proses pemulihan dapat berjalan optimal.

"Tidak ada lagi yang namanya pemain tunggal, tidak ada lagi yang namanya eksistensi kelompok. Semua hari ini dituntut bisa tumbuh dan berkembang secara kolaboratif," seru dia.

Di hadapan ratusan mahasiswa UNP, Muhaimin Iskandar mengatakan tantangan hari ini tidak hanya tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, krisis lingkungan juga menjadi permasalahan yang harus disikapi bersama.

"Bumi, alam, lingkungan dan kita khususnya Indonesia termasuk negara manapun sedang mengalami krisis lingkungan yang amat sangat mengkhawatirkan," ujarnya.

Ia mengatakan, KKN mahasiswa juga menjadi panggung bagi mahasiswa untuk menguji semua ilmu dan teori yang selama ini sudah dipelajari di kelas. Oleh karena itu, setiap individu dituntut untuk mampu beradaptasi dan membantu menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.

Menurutnya, dengan sumbangsih para mahasiswa KKN di lokasi bencana, maka hal itu sejalan dengan tujuan konstitusi yakni menjadikan negeri yang adil, makmur, dan sejahtera.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menko PM bekali mahasiswa KKN UNP di tengah situasi bencana

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor :
Copyright © ANTARA 2025