Parik Malintang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat memberikan vitamin kepada sekitar 150 ternak yang terdiri dari sapi, kerbau, dan kambing yang terdampak banjir guna membantu peternak di daerah itu yang gembalaannya mengalami stres dan kesehatannya menurun akibat bencana. 

"Untuk saat ini kami baru bisa menjangkau dua kecamatan yaitu VII Koto dan Ulakan Tapakis, pemberian vitamin kami lanjutkan Senin (1/12) untuk memberikan waktu bagi petugas beristirahat," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertenakan dan Kesehatan Hewan Padang Pariaman Zulkhailisman di Parik Malintang, Sabtu. 

Ia mengatakan pemberian vitamin tersebut karena Pemkab Padang Pariaman tidak ingin menambah beban peternak yang menjadi korban banjir akibat cuaca ekstrem yang terjadi mulai dari Jumat (21/11) sampai Jumat (28/11).

"Mereka sudah lelah memikirkan kondisi keluarga, apalagi kalau sampai ternaknya sakit," katanya. 

Ia menyampaikan pihaknya khawatir kalau kondisi ternak dibiarkan stres dan sakit maka dapat berakibat fatal sehingga justru merugikan peternak. Padahal beternak merupakan salah satu sumber pendapatan bagi peternak. 

Apalagi, kata dia saat ini pasca banjir rumput bercampur dengan lumpur sehingga tidak dapat digunakan untuk pakan ternak. Diharapkan dengan pemberian vitamin terhadap ternak dapat mengurangi beban peternak yang menjadi korban banjir. 

Ia menyebutkan akibat banjir yang menerjang Padang Pariaman semenjak Sabtu (22/11) sampai Jumat (28/11) setidaknya 15 ekor sapi dan delapan ekor kerbau mati dan hilang dengan total kerugian peternak diperkirakan mencapai Rp387,5 juta.

Meskipun, lanjutnya ada peternak yang mengevakuasi ternaknya sebelum terjadi bencana melihat kondisi cuaca yang ekstrem namun ada yang tidak. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat menaksir kerugian daerah itu karena dihantam sejumlah bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir mencapai lebih dari Rp268,5 miliar.

"Banyak infrastruktur rusak di Padang Pariaman, jembatan Koto Buruak saja yang ambruk kerugian diperkirakan lebih dari Rp50 miliar," kata Sekretaris Daerah Padang Pariaman Rudy Repenaldi Rilis saat dikonfirmasi.

Ia mengatakan besarnya angka kerugian yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem tersebut karena Padang Pariaman mengalami banjir, longsor, dan pohon tumbang yang membuat banyak jembatan ambruk dan rusak, jalan amblas sehingga ada akses yang putus, irigasi rusak, serta 341 hektare sawah dan 106 hektare lahan jagung rusak.


Pewarta : Aadiaat MS
Editor :
Copyright © ANTARA 2025