Kota Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) bekerja sama dengan Badan Karantina Indonesia (Barantin) dalam upaya penguatan tugas dan fungsi kekarantinaan, peningkatan kualitas riset serta kolaborasi strategis dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan hewan, ikan dan tumbuhan.
"Kerja sama ini memberikan manfaat signifikan bagi kedua institusi terutama dalam peningkatan kualitas riset dan pengembangan sumber daya manusia," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Sumbar, Rabu.
Eks Konsultan Bank Dunia itu mengatakan kolaborasi tersebut memperdalam dan mempertajam pengembangan kapasitas sumber daya manusia, penguatan pendidikan dan penelitian, pemanfaatan sarana dan prasarana hingga dukungan terhadap berbagai program riset dan teknologi di bidang karantina hewan, ikan dan tumbuhan
Upaya tersebut, kata dia, diperlukan mengingat riset perguruan tinggi perlu memiliki ruang pemanfaatan yang lebih luas serta relevan untuk menjawab tantangan karantina nasional yang semakin kompleks.
Secara umum, Unand menjadi kampus Ke-16 di tanah air yang bermitra dengan Barantin dan kolaborasi tersebut telah direalisasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama (PKS) antarkedua belah pihak.
Sementara itu, Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean menyampaikan tantangan karantina saat ini tidak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga dari persaingan global terkait standar kualitas.
"Pertarungan saat ini ialah dengan negara lain. Kerja sama ini akan memperkuat performa sumber daya manusia Badan Karantina dengan dukungan pakar yang tanggap dan selalu update terhadap perkembangan penyakit dan virus," jelas dia.
Ia menekankan pada dasarnya penelitian berbasis data ilmiah dan dukungan akademisi dalam proses pengambilan kebijakan begitu penting.
"Kami harus memastikan setiap barang yang masuk bebas penyakit dan itu hanya dapat dilakukan dengan data yang scientific serta didukung ahli dari perguruan tinggi," ujar dia.