Padang (ANTARA) - Hujan deras, sedang maupun rintik-rintik saat melintas di tanjakan atau turunan Sitinjau Lauik memiliki risiko yang sama. Jalanan jadi licin dan menuntut pengendara untuk lebih berhatihati. 

Jangan sesekali memacu kendaraan saat menuruni Sitinjau Lauik saat hujan, karena bisa terjadi slip dan berakibat gagal pengereman.

Khususnya bagi yang sedang melakukan turunan, pengereman saat turun harus diperhitungkan dan berikan gigi rendah untuk membantu dengan engine break.

Selain itu kondisi alur ban juga harus diperhatikan saat turun  maupun menanjak di Sitinjau Lauik karena akan berpengaruh para performance kendaraan saat mengerem maupun saat melakukan pendakian.

Ban yang sudah 'gundul' atau tidak beralur normal dipastikan potensial terjadi slip saat dipacu menanjak atau direm saat turun. Dalam kondisi ini, pengendara harus bijak untuk menentukan kelayakan kendaraan sebelum melintas di jalur Sitinjau Lauik ini.

Hujan deras jelas banyak risikonya saat melintas di Sitinjau Lauik. 

Jarak pandang dipastikan terpengaruh saat hujan deras, terlebih saat melintas pada malam hari. Penggunaan lampu hazzard salah satu solusi disamping penggunaan lampu kabut untuk membantu menambah jarak pandang. 

Khusus untuk pengendara yang baru melintas di jalur itu, baik saat menanjak maupun turun direkomendasikan untuk tidak menyalip dan ikuti kendaraan lokal yang bareng melintas.

Upayakan jaga jarak dengan kendaraan ukuran besar dan muatan signifikan untuk menghindari risiko yang tidak diharapkan. Selain itu berikan prioritas bagi kendaraan yang sedang melakukan pendakian atau menanjak di jalurnya sehingga arus lalu lintas tetap lancar dan performance mesin mereka tetap normal untuk menanjak. 

Khusus saat hujan rintik atau pasca hujan juga momen yang harus diperhatikan. Jangan mentang-mentang hujan sudah reda kondisi dianggap biasa, karena jalanan tetap potensial licin. Terutama bila ada endapan lumpur yang masuk ke badan jalan, atau ada bekas tumpahan oli atau solar.

Hujan deras di Sitinju Lauik juga potensial mengakibatkan beberapa tebing longsor. 

Dalam beberapa kejadian terjadi longsor dan juga pohon tumbang sehingga mengganggu arus lalu lintas di tanjakan itu. 

Namun dalam beberapa momen, jalanan khususnya di tikungan tajam seperti Panorama I disemprot dengan air dari truk tanki air untuk membebaskan jalur dari lumpur tanah yang dibawa aliran air maupun ban kendaraan.

Apresiasi juga kepada para relawan petugas keamanan jalan raya yang banyak membantu para pengendara yang melintas, khususnya memandu pengemudi saat melintasi kelokan tajam di sana sehingga kendaraan memiliki sudut yang cukup untuk mendapatkan momen melintas kelokan itu. 

Selain itu kendaraan dari arah berlawanan tetap aman tanpa menghalangi kendaraan yang sedang mendaki di tikungan itu.

Namun ke depan, kendala arus lalu lintas di Sitinjau Lauik bisa diminimalisasi dengan kehadiran flyover Sitinjau Lauik yang saat ini sudah dimulai tahapan pembangunannya.


Pewarta : Pewarta Sumbar
Editor : Syarif Abdullah
Copyright © ANTARA 2025