Kota Padang (ANTARA) - Rektor Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat (Sumbar) Efa Yonnedi mengatakan pada tahun ajaran 2025 perguruan tinggi tersebut secara resmi menerbitkan ijazah dalam bentuk fisik (kertas) dan elektronik untuk menjamin legalitas setiap lulusan.

"Seiring perkembangan digitalisasi, mulai tahun 2025 Unand sudah menggunakan ijazah fisik dan elektronik," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Kota Padang, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan Rektor Unand di sela-sela Wisuda V Tahun 2025 program diploma III, sarjana, profesi, spesialis, magister dan doktor dengan jumlah wisudawan sebanyak 1.111 orang.

Eks Konsultan Bank Dunia itu mengatakan penerbitan ijazah elektronik ditujukan agar lulusan maupun kampus mempunyai cadangan arsip yang sah. Sebab, bisa saja sewaktu-waktu ijazah asli hilang, rusak, terbakar atau terdampak bencana alam.

"Langkah ini sebagai bentuk basis data Unand terhadap para alumni," ujar rektor.

Efa mengatakan gagasan penerbitan ijazah elektronik pada tahun ini juga lahir dari adanya laporan alumnus yang kehilangan ijazah, terbakar hingga terdampak banjir. Menyikapi itu, kampus menerbitkan surat keterangan terhadap yang bersangkutan dan memiliki legalitas.

"Kita menerbitkan surat keterangan bukan mengeluarkan ijazah baru," kata Rektor Unand.

Ia mengatakan selama tiga tahun terakhir kasus serupa yakni ijazah yang hilang, terbakar atau terdampak bencana alam tergolong kecil. Meskipun demikian, perguruan tinggi memandang perlu antisipasi seperti penerbitan ijazah elektronik agar tidak menimbulkan kegaduhan di masa mendatang.

"Jadi, ini semacam asuransi bagi alumni bahwa ijazah mereka dilindungi lewat ijazah elektronik," kata dia.

Sementara itu, Ica salah seorang alumni Unand menyambut baik langkah perguruan tinggi negeri tertua di luar Pulau Jawa tersebut yang menyiapkan antisipasi terkait ijazah bagi para alumni.

"Saya melihat ini sangat baik sekali karena bisa menjadi sebuah solusi bagi alumni apabila ijazah yang bersangkutan rusak, hilang dan sebagainya," kata lulusan Fakultas Ilmu Budaya Unand tersebut.


Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025