Padang (ANTARA) - Masalah stunting masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama pada kelompok usia remaja yang memiliki peran penting dalam keberlanjutan kualitas generasi berikutnya. 

Remaja yang mengalami kekurangan gizi berisiko tinggi mengalami gangguan pertumbuhan, kurangnya kesiapan reproduksi, serta penurunan kemampuan belajar. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pola makan sehat dan kebiasaan hidup bersih.

Di tengah kebutuhan akan edukasi yang intensif, berbagai institusi pendidikan, termasuk Universitas Baiturrahmah (Unbrah), mengambil peran aktif melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang menyasar sekolah-sekolah di Kota Padang.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional percepatan penurunan stunting, tim dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Unbrah melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SMA Negeri 13 Padang. Kegiatan ini dipimpin oleh Bdn. Novi Maya Sari, S.SiT, M.Keb, dengan anggota tim Bdn. Rahmi Melfa Widodo, S.ST, M.Kes, Delsa Dezolla, S.KM, M.Kes, dan apt. Elsa Marselinda, M.Farm, serta didampingi oleh lima mahasiswa. 

Pelaksanaan kegiatan juga turut dihadiri oleh Helma Nismar, S.Pd., M.Si, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, yang memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan di lingkungan sekolah. Secara keseluruhan, kegiatan diikuti oleh 100 orang peserta, yang terdiri dari siswa dan siswi SMA Negeri 13 Padang.

Kegiatan diawali dengan pembukaan serta pengenalan tujuan PkM kepada seluruh peserta. Para dosen memberikan gambaran mengenai urgensi pencegahan stunting sejak dini dan bagaimana remaja memiliki peran besar dalam memutus rantai kekurangan gizi. 

Sebelum materi utama diberikan, tim melaksanakan pre-test kepada seluruh peserta untuk mengetahui tingkat pemahaman awal mereka terkait gizi seimbang, faktor risiko stunting, dan perilaku hidup sehat. Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar remaja belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai dampak jangka panjang stunting, khususnya ketika mereka nantinya memasuki usia produktif.

Setelah pre-test, tim PkM menyampaikan materi edukasi secara langsung menggunakan metode ceramah interaktif dan diskusi ringan. Materi mencakup definisi stunting, faktor penyebabnya, pentingnya konsumsi makanan bergizi, serta cara sederhana menilai status gizi dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). 

Edukasi mengenai kebiasaan hidup bersih juga menjadi bagian penting dalam penyuluhan, terutama terkait kebiasaan yang dapat mencegah penyakit yang menghambat penyerapan nutrisi. Penyampaian materi didukung oleh pembagian leaflet edukatif yang berisi informasi ringkas untuk memudahkan siswa memahami dan mengingat kembali poin-poin penting tentang gizi.

Untuk memperkuat pemahaman, tim juga melaksanakan praktik pemeriksaan status gizi melalui pengukuran tinggi badan dan berat badan peserta. Aktivitas ini berlangsung menarik karena para siswa antusias mengetahui kondisi kesehatan mereka secara langsung. Dari hasil pengukuran, para peserta mendapatkan gambaran awal mengenai status gizi masing-masing dan langkah yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki pola konsumsi harian.

Setelah rangkaian edukasi selesai, peserta kembali mengerjakan post-test sebagai bentuk evaluasi. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan dibandingkan hasil pre-test. Para siswa mengaku mendapatkan wawasan baru yang sebelumnya tidak mereka ketahui, terutama mengenai pentingnya menjaga pola makan seimbang dan risiko jangka panjang jika kebutuhan gizi terabaikan. Antusiasme peserta juga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi, menunjukkan bahwa topik stunting menjadi isu yang relevan dan dekat dengan kehidupan mereka.

Kegiatan ini terlaksana dengan dukungan pendanaan internal dari Universitas Baiturrahmah sebagai bentuk komitmen institusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui pendidikan dan pemberdayaan. Pendanaan tersebut memungkinkan tim untuk mempersiapkan materi, media edukasi, serta fasilitas pemeriksaan sederhana bagi siswa.

Tim dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Unbrah melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di SMA Negeri 13 Padang. (ANTARA/ist)

Melalui pelaksanaan PkM ini, FIKes Unbrah berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan stunting, khususnya dengan menyasar kelompok usia remaja yang menjadi kunci dalam menciptakan generasi yang lebih sehat di masa depan. Dengan meningkatnya pemahaman remaja, diharapkan terbentuk kesadaran kolektif bahwa menjaga gizi bukan hanya tanggung jawab orang tua, melainkan juga tanggung jawab diri sendiri sebagai calon penerus bangsa. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan antara Unbrah dan SMA Negeri 13 Padang dalam mengangkat isu-isu kesehatan yang penting bagi perkembangan generasi muda.*


Pewarta : Bdn. Novi Maya Sari, S.SiT, M.Keb
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2025