Simpang Empat (ANTARA) - Aliansi Jurnalis Online (AJO) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat siap memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah serta masyarakat dalam menyampaikan informasi yang berimbang, mencerahkan, dan kritik membangun.

"Sekitar dua tahun AJO sempat vakum setelah aktif diberbagai liputan kegiatan pemerintah dan sosial kemasyarakatan. Saat ini kembali resmi aktif kembali dengan membawa semangat baru gabungan berbagai wartawan dari media yang sudah teruji dan kredibel," kata Ketua AJO Pasaman Barat Muhammad Fadli di Simpang Empat, Rabu.

Sebagai bentuk ketaatan kepada aturan, organisasi AJO telah kami laporkan keberadaan ke Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pasaman Barat beberapa waktu lalu lengkap dengan susuan kepengurusannya.

Selain itu juga dukungan dari berbagai pihak terus mengalir untuk keaktifan AJO di Pasaman Barat. 

"Dukungan dari berbagai pihak menggambarkan AJO diterima oleh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Mari bersama-sama membangun daerah ini sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing," harapnya.

Fadli mengatakan kevakuman sebelumnya justru menjadi pelecut semangat untuk membangun kembali peran AJO Pasbar dalam dunia jurnalistik dan sosial kemasyarakatan.

“Kami tidak mungkin berjalan sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak. Kami berharap sinergi ini terus terjalin demi kemajuan organisasi dan memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah serta masyarakat,” ujarnya.

AJO Pasbar sendiri didirikan pada 9 Desember 2019 dan telah disahkan oleh Kemenkumham RI sejak 3 Februari 2020.

Dengan struktur baru dan semangat pembaruan, AJO Pasbar berkomitmen menjadi mitra kritis dan solutif, sekaligus menjaga kualitas informasi di tengah derasnya arus digitalisasi media di Pasaman Barat.

"Mohon dukungan semua pihak untuk organisasi ini. Mari bergandengan tangan membangun daerah sesuai bidang masing-masing. Banyak hal yang bisa diperbuat untuk daerah ini. AJO siap bersinergi dalam karya jurnalistik dan sosial kemasyarakatan kedepannya," tegas Fadli.


Pewarta : Altas Maulana
Editor :
Copyright © ANTARA 2025