Padang (ANTARA) - Ribuan warga Sumatera Barat berhasil mengumpulkan donasi sekitar Rp2 miliar yang nantinya dikirimkan untuk membantu masyarakat di Gaza, Palestina.

"Kemerdekaan Palestina adalah hak rakyat Palestina, dan itu sudah jelas tertuang dan selaras dalam Pembukaan UUD 1945," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Minggu.

Aksi damai bertajuk "Bela Palestina" di halaman Kantor Gubernur Sumbar itu tidak hanya diikuti masyarakat Ranah Minang, namun juga warga asal Riau, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan.

Selain uang tunai, para relawan, terutama kaum ibu-ibu, juga menyerahkan perhiasan sebagai donasi untuk membantu rakyat Palestina.

Dalam orasinya, Mahyeldi meminta Presiden Prabowo Subianto agar tidak ragu mendukung kemerdekaan Tanah Palestina dari jajahan Israel.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia terus mendukung langkah pemerintah pusat dalam memperjuangkan Palestina di forum-forum internasional.

"Kalau kemarin Pak Presiden menyampaikan kesiapan mengirim 20 ribu pasukan, kita harapkan bisa lebih banyak lagi. Intinya, Palestina harus terlindungi dan segera merdeka," ujarnya.

Di hadapan ribuan masyarakat yang hadir, eks Wali Kota Padang itu menyampaikan terima kasih karena dukungan atas kemerdekaan Palestina terus mengalir.

Hal ini sekaligus menegaskan komitmen masyarakat di Sumbar dan Indonesia pada umumnya akan terus berlanjut hingga kemerdekaan penuh bagi negara itu.

"Ini bukti nyata bahwa masyarakat Sumatera Barat memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perjuangan saudara-saudara kita di Palestina," katanya.

Ia menambahkan dukungan moril dan materiel oleh Provinsi Sumbar terhadap masyarakat di Palestina akan terus berlanjut. Bahkan, pemerintah setempat bersama masyarakat berencana melakukan penggalangan dana setiap bulannya.

"Insyaallah setiap bulan kita akan terus menghimpun bantuan. Baik untuk dunia islam, korban bencana, maupun saudara-saudara kita di Palestina. Semoga perjuangan ini menjadi amal jariah dan memperkuat ukhuwah di antara kita," ucap Mahyeldi.


Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor :
Copyright © ANTARA 2025