Lubukbasung (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menyatakan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terisolasi di area perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam, diduga mengejar ternak, sehingga terpisah dari induk dan saudaranya yang lain.

"Harimau sumatera dengan usia dibawah dua tahun itu diduga mengejar anjing yang ada di area BRIN pada Rabu (15/10) dini hari. Ini berdasarkan keterangan saksi mata, rekaman dan identifikasi lapangan," kata Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Ade Putra di Lubuk Basung, Kamis.

Ia mengatakan usai mengejar ternak, satwa dilindungi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya tidak bisa keluar, karena kawasan perkantoran BRIN di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Agam dipagar menggunakan beton setinggi 1,5 meter.

Dengan kondisi itu, harimau tidak bisa keluar, karena hanya ada satu pintu utama yang dijaga satpam, sehingga tidak ketemu dengan induk maupun saudaranya yang lain.

"Ada tiga individu harimau sumatera yang merupakan induk dan dua anaknya yang masih remaja di daerah itu," katanya.

Ia menambahkan saat ini satu individu harimau masih berada di area perkantoran BRIN dan ini berdasarkan pemantauan yang dilakukan menggunakan drone termal.

Untuk itu, aktivitas di area tersebut dihentikan untuk sementara waktu dan ada sekeluarga dievakuasi dari lokasi.

"Kita melakukan pemantauan dengan patroli dan menggunakan drone termal untuk mengetahui keberadaan satwa," katanya.

Ia mengakui petugas BKSDA Sumbar beserta Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baring, Pagari Salareh Aia, Centre for Orangutan Protection (COP) dan mahasiswa Kehutanan Universitas Riau (UNRI) bakal melakukan pengiriman harimau ke lokasi induknya.

Apabila langkah itu tidak berhasil, tambahnya tidak menutup kemungkinan evakuasi satwa dilakukan dengan menggunakan kandang jebak atau pembiusan.

"Pengiriman ke lokasi induk kita lakukan dan langkah ini bisa efektif, sehingga anak harimau bisa ketemu dengan induknya," katanya.

Sebelumnya harimau sumatera masuk ke areal perkantoran BRIN dan sempat terekam kamera Closed-Circuit Television (CCTV) milik BRIN pada Rabu (15/10) dini hari.

Harimau tersebut terlihat mengelilingi gedung perkantoran sampai menuju lokasi belakang kantor itu.

"Harimau terekam di sejumlah titik CCTV milik kantor BRIN Agam. Individu harimau di BRIN ini diduga sama dengan individu yang muncul di jalan lintas sumatera menghubungkan Bukittinggi menuju Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/10) dini hari," katanya.



 


Pewarta : Yusrizal
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025