Kairo, (Antara/AFP) - Polisi anti huru-hara Mesir yang didukung kendaraan-kendaraan lapis baja menyerbu Lapangan Tahrir, Kairo Selasa malam untuk membubarkan para pemrotes yang melemparkan batu, menembakkan gas air mata dan tembakan senjata api, kata seorang wartawan AFP.
Seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan setidaknya 16 orang cedera dalam bentrokan itu.
Para pemrotes sedang memperingati ulang tahun protes-protes yang mematikan tahun 2011 terhadap militer yang berkuasa semasa penggulingan presiden Hosni Mubarak dan militer kini menggulingkan penggantinya yang dipilih secara demokratis Mohammed Moursi pada Juni 2012.
Mesir terbelah antara para pendukung Moursi dan mmiliter yang menggulingkannya, tetapi para pemrotes Selasa itu menuduh kedua pihak mengkhianati tujuan dari pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan Hosni Mubarak itu.
Bentrokan meletus dekat markas besar Liga Arab di pinggir Lapangan Tahrir, di mana jutaan orang berunjuk rasa untuk mendesak Mubarak dan lebih dua tahun kemudian Moursi mundur.
Polisi melepaskan tembakan gas air mata ke para pemrotes, yang melemparkan batu-batu, sebelum menyerbu lapangan itu dengan menggunakan kendaraan-kendaraan lapis baja, mengusir ratusan pemrotes ke jalan-jalan.
Pejabat kementerian kesehatan Ahmed al-Ansari mengemukakan kepada AFP 16 orang cedera dalam aksi kekerasan itu, termausk seorang pria yang luka di mata.
Para pemrots menutup muka mereka untuk menghadapi gas air mata.
"Saya di sini untuk membalas dendam atas kawan-kawan saya yang tewas di Jalan Raya Mohammed Mahmud," kata seorang pemrots muda yang mengaku bernama Mohamed.
Setidaknya 43 pemrotes tewas dalam beberapa hari bentrokan dengan polisi di jalan raya Moahmed Mahmud persis di pinggir Lapangan Tahrir tahun 2011.
Benroksn itu, yang dimulai 19 November, adalah pemberontakan paling serius pertama yang dihadapi oleh junta militer yang mengambil alih kekuasaan setelah pengunduran diri Mubarak tahun 2011.
Militer menyerahkan kekuasaan kepada Moursi Juni 2012, setelah ia menang dalam pemilu bebas pertama, tetapi menggulingkan ia satu kemudian setelah protes-protes massa menuntut pengunduran dirinya.
Penggulingan Moursi diikkuti oleh satu tindakan keras besar-besaran terhadap para pendukung Islamnya yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam bentrokan-bentrokan. Ribuan pendukung Moursi juga ditahan.
Bentrokan Selasa itu,terjadi antara para pemrotes yang menentang Moursi dan pendukung pemerintah sementara yang ditunjuk militer. (*/sun)