Padang (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat (Sumbar) Yuni Daru Winarsih membagikan kisah hidupnya untuk memotivasi para pelajar di Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Rabu (12/10).

Kisah tersebut disampaikan oleh Yuni ketika ia menjadi narasumber di SMAN 1 Padang dalam program Jaksa Mengajar yang telah digagas.

"Saya pesankan kepada adik-adik semua, setiap akan melakukan sesuatu ingat selalu orang tua yang sudah begitu besar jasanya," kata Yuni di hadapan puluhan siswa.

Perempuan berusia 56 tahun itu mengisahkan bahwa dirinya sudah kehilangan sang ibu ketika masih di bangku Taman Kanak-kanak (TK).

Kepergian itu telah membuat Yuni kecil tumbuh berbeda dengan anak-anak yang lain seusianya dari sisi kasih sayang seorang ibu.

Sejak ibunya meninggal dunia, hanya sosok ayah yang dimiliki oleh Yuni. Namun sekitar lima tahun yang lalu, sang ayah juga sudah dipanggil menghadap sang pencipta.

"Rasanya masih banyak yang ingin dan bisa saya berikan kepada ayah untuk membahagiakan, seandainya beliau masih hidup," katanya.

Oleh karena itu, Yuni memesankan kepada seluruh siswa agar berjuang keras membahagiakan orang tua selagi masih ada.

"Dalam masa adik-adik saat ini buatlah orang tua bangga dengan prestasi, jaga nama baik ibu dan bapak dalam setiap tindakan," katanya.

Ia mengimbau kepada para siswa ketika muncul niat berbuat nakal, ingat kembali kedua orang tua serta pengorbanan yang sudah mereka lakukan selama ini.

Sehingga tidak anak-anak muda tidak perlu terlibat dalam kegiatan yang negatif ataupun kontraproduktif, seperti tawuran, balap liar, penyalahgunaan narkoba, dan lainnya.

Perempuan kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu juga mengajak generasi muda agar berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya.

"Kejar prestasi dan mimpi, jangan pernah takut untuk bermimpi. Minta doa kepada orang tua, untuk hasilnya nanti serahkan kepada yang maha kuasa," jelasnya.

Dalam kegiatan Jaksa Mengajar itu Yuni Daru Winarsih hadir langsung sebagai pemateri bersama dengan pejabat Kejati Sumbar lainnya di dalam kelas.

Mereka memberikan pelajaran langsung secara tatap muka, tema yang diangkat dalam materi adalah "Pendidikan Anti Korupsi" kepada para siswa.

Untuk diketahui, Jaksa Mengajar adalah program khusus yang digagas langsung oleh Yuni Daru Winarsih sebagai pimpinan Kejati Sumbar.

Program yang pertama kali dikenalkan pada Desember 2024 itu menjadi wadah bagi para siswa SMA untuk mengakses pendidikan serta wawasan hukum secara langsung dari Kejati Sumbar.

Yuni punya istilah bahwa program tersebut adalah sedekah mengajar, karena semua kegiatan dilakukan secara swadaya dan diberikan secara cuma-cuma kepada para siswa tanpa anggaran.

Dalam pelaksanaannya, Jaksa mendatangi sekolah-sekolah yang menjadi sasaran program untuk memberikan pendidikan hukum serta wawasan kebangsaan secara langsung.

Program ini dilakukan sebagai jam pelajaran tambahan kepada peserta didik, sehingga tidak menganggu proses belajar-mengajar formal yang ada di setiap di sekolah.

Yuni yang pernah menjadi Wakil Kejati Banten menceritakan program tersebut hadir atas dasar keprihatinan pihaknya terhadap berbagai fenomena yang membayangi generasi muda saat ini, termasuk Sumbar.

Seperti masalah penyalahgunaan narkotika, tawuran, geng motor, judi dalam jaringan (judi online), aksi kekerasan, risak (bullying), dan tindakan negatif lainnya yang berujung pada permasalahan hukum.


Pewarta : Fathul Abdi
Editor : Jefri Doni
Copyright © ANTARA 2025