Padang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatara Barat (Sumbar) membentuk tim gabungan yang akan memberantas aksi tawuran serta  balap liar yang membuat resah masyarakat di Kota Padang.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Brigjen Pol Gupuh Setiyono di Padang, Jumat mengatakan tim dengan jumlah personel mencapai 474 orang itu akan melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) "Anti Tawuran dan Balap Liar" yang mulai dibentuk pada 9 Januari 2025.

"Tim gabungan sudah dibentuk kemaren, selanjutnya mereka akan melaksanakan kegiatan rutin yang ditingkatkan untuk menanggulangi maraknya aksi tawuran dan balap liar di Padang ," katanya.

Ia mengatakan pihaknya juga telah menggelar konsolidasi bersama ratusan personel yang terlibat untuk membahas berbagai strategi, tugas, cara bertindak, serta targetnya kegiatan tersebut.

"Dengan KRYD maka patroli yang biasanya sudah dilakukan secara rutin setiap malam, akan ditingkatkan intesifitas serta penetrasinya, kami targetkan ini berlangsung selama satu bulan penuh," katanya.

Ia menyebutkan ratusan personel yang disiapkan berasal dari berbagai satuan kerja mulai dari Polda Sumbar, Satuan Brimob 032 Wirabraja, Satuan Lalu Lintas, Reserse kriminal dan khusus, intelijen, serta Kepolisian Resor Kota Padang.

Menurutnya tim akan diterjunkan ke lapangan dalam bentuk kelompok untuk menyasar berbagai lokasi yang rawan tawuran serta balap liar di Padang.

"Fokus dari tim ini adalah melaksanakan patroli rutin, pengawasan intensif, serta tindakan tegas terhadap pelaku di lapangan," jelasnya. 

Polda Sumbar menyiapkan dua skema penindakan oleh tim terhadap pelaku tawuran atau balap liar yakni pendekatan secara lunak (soft approach), kemudian pendekatan keras (hard approach). 

"Mari kita getarkan, ini bentuk komitmen kami secara konkret sehingga masyarakat merasakan kehadiran Polri dalam persoalan yang membuat resah,' jelasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan mengatakan tawuran maupun balap liar tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga merusak tatanan sosial dan menciptakan keresahan di tengah masyarakat. 

"Kehadiran tim ini untuk menindak tegas para pelaku, memberikan efek jera, serta mencegah terjadinya aksi serupa di masa yang akan datang,” jelasnya.

Dwi juga memandang sinergitas serta komitmen antara jajaran Kepolisian serta berbagai elemen masyarakat sangat diperlukan dalam memberantas tawuran atau balap liar.


Pewarta : Fathul Abdi
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2025