Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM) sekaligus menggelar kegiatan rapat koordinasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Elvi Rosanti di Solok, Selasa, menyampaikan rapat koordinasi ini bertujuan agar terbentuknya satgas atau tim pelaksanaan kesehatan jiwa di tingkat Kota Solok.
Ia menyebut pembentukan TP-KJM sebagai wadah aspirasi instansi peduli kesehatan jiwa yang diberikan legalitas oleh pemerintah daerah.
“Melalui tim ini juga bisa memberikan edukasi kepada keluarga dan masyarakat," ujar dia.
Menurut dia, penanganan gangguan jiwa sangat memerlukan dukungan dari pihak keluarga dan masyarakat untuk menerima mereka ketika kembali ke lingkungan dan memberikan kesempatan untuk berdaya guna sesuai kemampuannya.
Kegiatan ini diikuti 45 peserta dari Dinas Kesehatan Kota Solok, Kepala Puskesmas, Pengelola Program Jiwa Puskesmas se-Kota Solok, Lintas Sektor dan Lintas Program di Kota Solok, serta OPD terkait.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Solok Hiddayaturrahmi mengatakan kesehatan jiwa saat ini menjadi isu yang penting karena pada kenyataannya masih banyak masyarakat di wilayah Kota Solok dari berbagai kalangan usia mengalami gangguan jiwa.
Harapannya ke depan penanganan permasalahan gangguan jiwa diharapkan tidak lagi terfokus hanya pada upaya kuratif saja, tetapi yang perlu ditingkatkan lagi melalui upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Lebih lanjut, ia mengatakan penanganan masalah gangguan jiwa ini tidak bisa hanya ditangani oleh dinas kesehatan saja, namun perlu ditingkatkan lagi koordinasi dan kolaborasi yang sudah dilaksanakan dengan pemangku kepentingan terkait.
Selain itu, gangguan kesehatan jiwa rentan dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia, apalagi di tengah bertambah beratnya tekanan hidup di era globalisasi seperti saat ini.
Selama ini, gejala-gejala gangguan kesehatan jiwa kurang disadari dan dipahami oleh masyarakat. Ini dikarenakan ketidaktahuan masyarakat yang hanya peduli terhadap kesehatan fisik saja.
"Kesehatan tidak hanya fisik semata, tetapi juga kesehatan jiwa. Siapa saja bisa rentan terganggu kesehatan jiwanya," ujarnya.