Bukittinggi (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bukittinggi kembali menggelar Debat Publik antar pasangan calon (Paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Debat Putaran Kedua ini berlangsung alot saat sesi menjawab dan menanggapi pertanyaan antar Paslon.
Debat Publik digelar di Balai Sidang Hatta, Sabtu (16/11) malam yang dimeriahkan oleh banyaknya tim pendukung yang mengiringi masing-masing Paslon ke lokasi debat yang bersebelahan dengan Taman Jam Gadang.
Debat mulai berlangsung alot sejak segmen sesi menanggapi pendalaman visi misi dan program kerja antar paslon dari pertanyaan panelis.
Empat paslon yang mengikuti debat saling sindir ketika diberi kesempatan menjawab pertanyaan, khususnya melibatkan paslon nomor urut tiga yang merupakan petahana, Erman Safar.
Dalam salah satu momen, Erman Safar disindir terkait kas kosong pemerintah oleh paslon nomor empat Ramlan Nurmatias yang kemudian dijawab dengan balik menantang pembuktian data.
Ramlan Nurmatias juga menyindir adanya bukti percakapan medsos yang didapatnya tentang dugaan pesanan kasus tertentu di Bukittinggi.
Sementara di paslon nomor urut satu, Marfendi juga menyindir tentang dugaan larangan ASN berfoto bersamanya yang ditanggapi Erman Safar dengan kalimat " mungkin menyeramkan ".
Perdebatan alot yang disiarkan secara langsung itu mendapat sorakan dari seluruh pendukung yang ditentukan hanya hadir di ruang debat 40 orang setiap paslon.
Namun di akhir acara, debat berakhir damai dengan seluruh paslon saling bersalaman dan berpelukan.
Secara keseluruhan, debat kedua yang berakhir hingga jam 01.00 WIB itu berjalan aman dan lancar dengan penjagaan ketat aparat keamanan dari Polresta Bukittinggi dibantu Kodim 0304/ Agam serta Satpol-PP.
"Ada 400 lebih petugas gabungan keamanan yang menjaga kegiatan Debat. Kondisinya kondusif dengan penjagaan di titik rawan dan terbuka di area Taman Jam Gadang," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.
Sementara itu, Ketua KPU Bukittinggi, Satria Putra mengatakan debat kedua mengangkat tema “Reformasi birokrasi, pelayanan publik berkualitas, dan pembangunan infrastruktur yang berkualitas”.
“Adapun sub temanya ada delapan yakni, tata kelola pemerintahan yang baik, inovasi pelayanan publik, Pendidikan, kesehatan, pembangunan SDM, infrastruktur tata kelola ruang, anti korupsi transparansi tata kelola pemerintahan, serta pemberdayaan perempuan, disabilitas, dan kota ramah anak,” katanya.
Debat Publik digelar di Balai Sidang Hatta, Sabtu (16/11) malam yang dimeriahkan oleh banyaknya tim pendukung yang mengiringi masing-masing Paslon ke lokasi debat yang bersebelahan dengan Taman Jam Gadang.
Debat mulai berlangsung alot sejak segmen sesi menanggapi pendalaman visi misi dan program kerja antar paslon dari pertanyaan panelis.
Empat paslon yang mengikuti debat saling sindir ketika diberi kesempatan menjawab pertanyaan, khususnya melibatkan paslon nomor urut tiga yang merupakan petahana, Erman Safar.
Dalam salah satu momen, Erman Safar disindir terkait kas kosong pemerintah oleh paslon nomor empat Ramlan Nurmatias yang kemudian dijawab dengan balik menantang pembuktian data.
Ramlan Nurmatias juga menyindir adanya bukti percakapan medsos yang didapatnya tentang dugaan pesanan kasus tertentu di Bukittinggi.
Sementara di paslon nomor urut satu, Marfendi juga menyindir tentang dugaan larangan ASN berfoto bersamanya yang ditanggapi Erman Safar dengan kalimat " mungkin menyeramkan ".
Perdebatan alot yang disiarkan secara langsung itu mendapat sorakan dari seluruh pendukung yang ditentukan hanya hadir di ruang debat 40 orang setiap paslon.
Namun di akhir acara, debat berakhir damai dengan seluruh paslon saling bersalaman dan berpelukan.
Secara keseluruhan, debat kedua yang berakhir hingga jam 01.00 WIB itu berjalan aman dan lancar dengan penjagaan ketat aparat keamanan dari Polresta Bukittinggi dibantu Kodim 0304/ Agam serta Satpol-PP.
"Ada 400 lebih petugas gabungan keamanan yang menjaga kegiatan Debat. Kondisinya kondusif dengan penjagaan di titik rawan dan terbuka di area Taman Jam Gadang," kata Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati.
Sementara itu, Ketua KPU Bukittinggi, Satria Putra mengatakan debat kedua mengangkat tema “Reformasi birokrasi, pelayanan publik berkualitas, dan pembangunan infrastruktur yang berkualitas”.
“Adapun sub temanya ada delapan yakni, tata kelola pemerintahan yang baik, inovasi pelayanan publik, Pendidikan, kesehatan, pembangunan SDM, infrastruktur tata kelola ruang, anti korupsi transparansi tata kelola pemerintahan, serta pemberdayaan perempuan, disabilitas, dan kota ramah anak,” katanya.