Pul (ANTARA) -
PT Bukit Raya Mudisa (BRM) menyerahkan bantuan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsiblity (CSR) pada wilayah operasional perusahaan di Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar).
 
"Bantuan yang diberikan dalam bidang pengembangan ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur. Program yang dijalankan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar," kata Humas PT BRM, Endri Wahyudi, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Pulau Punjung, Jumat. 
 
Ia mengatkan perusahaan pemegang izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di Sumbar tersebut telah menyerahkan bantuan di beberapa nagari Kecamatan Sembilan Koto berapa waktu lalu.  
 
Ia mengatakan bantuan yang diberikan PT BRM dalam bidang pendidikan berupa speaker aktif dengan dua mikrofon, kipas angin satu unit, printer satu unit, dan wahana bermain untuk TK Palito Bundo, di Nagari Koto Nan IV Dibawuah. 
 
Pada kesempatan yang sama, pihaknya juga menyerahkan satu unit genset untuk Kantor Wali Nagari Banai, dan dua ekor sapi untuk Kelompok Tani Ternak Maju Sejahtera Nagari Lubuk Karak, Kecamatan IX Koto. 
 
Ia menambahkan sejak Agustus hingga awal November PT BRM telah melakukan pembersihan jalan di beberapa ruas jalan di Kecatan Sembilan Koto. 
 
"Ruas jalanan tersebut berada di Lubuk labu, Nagari Banai sepanjang 7,4 Km. Batu Laung, Nagari Lubuk Ulang Aling Tengah sepanjang 4,7 Km, Ombak Kubu, Nagari Luat sepanjang 1,9 Km sekaligus membuat gorng-gorong. Limau Kapeh Nagari Luat sepanjang 6,3 Km dan yang terakhir di Durian simpai 7 Kilometer," ujarnya. 
 
Sementara, Guru TK Palito Bunda, Ria mengemukakan terimakasih atas bantuan dari PT BRM, bantuan tersebut tentu bermanfaat untuk anak-anak dan pengembangan TK Palito Bundo ke depan. 
 
Ia mengemukakan TK milik yayasan swasta tersebut menjadi tempat belajar 60 orang siswa yang berasal dari beberapa nagari di sekitar. Dalam setahun terakhir mengalami kendala dalam sarana penunjang belajar mengajar seperti printer, speaker dan wahana bermain. 
 
"Untuk keperluan operasional saya mambawa printer pribadi ke kantor skolah untuk mencetak modul dan sarana blajar lain anak didik," katanya. 
 
Wali Nagari Lubuk Karak, Apridoni Nasar, menyebutkan mata pencaharian warga sebagian besar warganya adalah petani dan peternak. Bantuan dua ekor sapi diharapkan dapat dimanfaatkan anggota kelompok dengan baik, sampai berkembang biak dengan baik dan meningkatkan penghasilan anggotanya. 
 
"Saya juha berharap agar perusahaan juga dapat mensupport desa dalam mengembangkan potensi ekonomi lain di Lubuk Karak, termasuk wisata sungai yang saat ini mulai dipopulerkan," katanya.
 

Pewarta : Ilka Jansen
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024