Padang (ANTARA) - Festival teater Sumatera Barat kedelapan yang digelar UPTD Taman Budaya Sumbar menjadi bukti perkembangan teater di provinsi itu.
"Ini festival teater ke-8, angka ini menunjukkan dinamika, ada usaha untuk menunjukkan kegiatan teater di Sumatera Barat masih ada," kata pengamat seni Zelfeni Wimra di Padang, Jumat.
Zelfeni yang juga menjadi tim penilai pada festival teater itu mengatakan, angka kedelapan menjadi tanda untuk mengukur sejauh mana perkembangan teater Sumatera Barat.
Menurutnya, penampilan kelompok teater pada gelaran itu sangat dinamis sekali, karena grup yang tampil dari berbagai latar, ada dari dari daerah, kampus dan independen, masing-masing membawa semangat yang berbeda.
Sementara itu, pengamat teater dari ISI Padang Panjang Afrizal Harun mengatakan, kehidupan teater di Sumatera Barat, masih bergerak sporadis, seperti di perguruan tinggi, di kampus seni, dan di kelompok teater independen.
"Perkembangan teater belum pada tataran memiliki ruang bersama yang dalam konteks tidak hanya mengacu pada pesan festival semata. Kalau sekarang ruang teater pada tataran alek teater, kalau tidak ada acara, mereka tidak bergerak," kata Afrizal.
Meskipun menurutnya ada gerak-gerak kecil di komunitas yang tetap kontinyu berteater tanpa menunggu acara-acara seperti festival teater.
Sebanyak 12 komunitas dan kelompok mengikuti Festival Teater ke delapan yang digelar UPTD Taman Budaya Sumatera Barat di Gedung Kebudayaan provinsi itu di Padang. (*)
"Ini festival teater ke-8, angka ini menunjukkan dinamika, ada usaha untuk menunjukkan kegiatan teater di Sumatera Barat masih ada," kata pengamat seni Zelfeni Wimra di Padang, Jumat.
Zelfeni yang juga menjadi tim penilai pada festival teater itu mengatakan, angka kedelapan menjadi tanda untuk mengukur sejauh mana perkembangan teater Sumatera Barat.
Menurutnya, penampilan kelompok teater pada gelaran itu sangat dinamis sekali, karena grup yang tampil dari berbagai latar, ada dari dari daerah, kampus dan independen, masing-masing membawa semangat yang berbeda.
Sementara itu, pengamat teater dari ISI Padang Panjang Afrizal Harun mengatakan, kehidupan teater di Sumatera Barat, masih bergerak sporadis, seperti di perguruan tinggi, di kampus seni, dan di kelompok teater independen.
"Perkembangan teater belum pada tataran memiliki ruang bersama yang dalam konteks tidak hanya mengacu pada pesan festival semata. Kalau sekarang ruang teater pada tataran alek teater, kalau tidak ada acara, mereka tidak bergerak," kata Afrizal.
Meskipun menurutnya ada gerak-gerak kecil di komunitas yang tetap kontinyu berteater tanpa menunggu acara-acara seperti festival teater.
Sebanyak 12 komunitas dan kelompok mengikuti Festival Teater ke delapan yang digelar UPTD Taman Budaya Sumatera Barat di Gedung Kebudayaan provinsi itu di Padang. (*)