Padang (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatera Barat memaparkan sejumlah upaya yang mesti dilakukan pemerintah daerah agar sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih berkembang pesat.


"Kalau kita lihat UMKM di Sumbar ini sangat prospektif. Tapi perlu semacam booster yang kuat untuk mengoptimalkan sektor ini," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Sumbar Mohamad Abdul Majid Ikram di Padang, Rabu.

Menurut Majid, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas lima persen maka Pemerintah Provinsi Sumbar wajib melakukan optimalisasi di sektor UMKM. Untuk mewujudkannya BI setempat menyarankan pemerintah daerah melakukan tiga hal utama.

Pertama, pembangunan infrastruktur, kedua penguatan hilirisasi produk dan ketiga pembuatan atau penguatan kawasan industri. Tiga aspek tersebut diyakini bisa mempercepat atau mendongkrak sektor UMKM sehingga pertumbuhan sebesar lima persen dapat tercapai.

Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah agar lebih menguatkan ekosistem dunia pendidikan dengan ketersediaan potensi yang ada.

Sebab, selama ini pemerintah setempat dinilai belum mampu memaksimalkan sektor tersebut. Padahal, potensi ini dapat diarahkan untuk membantu percepatan penguatan UMKM.

Ia menilai belum terbangunnya ekosistem yang kuat dengan dunia pendidikan menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi lebih memilih bekerja atau berkarya di provinsi bahkan negara lain.

Seharusnya, lulusan tersebut diberdayakan di daerah sendiri dengan menyiapkan wadah untuk berinovasi sehingga bisa mendukung kemajuan UMKM.

"Jadi yang rugi itu Sumatera Barat karena lulusan perguruan tinggi itu bekerja di luar," kata dia.

Oleh karena itu, BI setempat mendorong agar pemerintah Provinsi Sumbar segera melakukan pembangunan infrastruktur, penguatan hilirisasi produk, penguatan kawasan industri hingga membangun ekosistem dengan dunia pendidikan apabila ingin memajukan sektor UMKM.

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024