Kabupaten Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat, memanfaatkan sektor unggulan yakni bidang pertanian untuk mengendalikan laju inflasi di daerah tersebut.
"Bagi kami di Kabupaten Solok, sektor pertanian adalah pilihan utama. Oleh karena itu, kita harus mengambil inovasi praktis untuk dikembangkan di Kabupaten Solok," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison di Solok, Minggu.
Menurut dia, Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah yang mempunyai komitmen untuk sama-sama berperan aktif dalam memanfaatkan momentum pengendalian inflasi ini.
Bahkan tidak hanya dari sisi pengendalian inflasi tetapi juga memanfaatkan untuk pembangunan sektor terkait, sekaligus terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan potensi unggulan daerah, salah satunya di bidang pertanian.
Lebih lanjut, ia mengatakan sasaran Pemkab Solok sebagaimana arahan Menteri Dalam Negeri, bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus melakukan berbagai langkah yang bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan dan menjamin kelancaran distribusi pada sektor-sektor yang dikendalikan.
Ia menyebutkan berdasarkan data BPS angka inflasi di Kabupaten Solok per bulan September sudah bagus di angka 1,84 persen dan untuk Indeks Perkembangan Harga ( IPH ) Kabupaten Solok per bulan September berada di angka 0,57 persen.
"Kami dari pemerintah daerah Kabupaten Solok terus mengendalikan inflasi dan tetap bergerak dengan masyarakat agar ekonomi di Kabupaten Solok dapat tumbuh," ucap dia.
Medison berharap pada tahun 2025 Kabupaten Solok juga mengikuti jejak Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh untuk meraih prestasi di tingkat nasional dalam hal pengendalian inflasi daerah.
Di samping itu, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Solok Yosi Agusta mengatakan salah satu upaya yang dilakukan TPID Kabupaten Solok untuk pengendalian inflasi adalah mengadakan rapat koordinasi dan pengembangan kapasitas sebagai sarana peningkatan wawasan dan inovasi bagi TPID Kabupaten Solok.
"Selama beberapa tahun terakhir kita telah menghadapi berbagai dinamika ekonomi yang mempengaruhi inflasi di daerah kita, oleh karena itu kolaborasi dan sinergi antar lembaga, serta peningkatan kapasitas sumber daya menjadi hal yang sangat vital," ucap dia.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kabupaten Tanah Datar yang telah meraih TPID Award lima kali berturut-turut dan Kota Payakumbuh telah meraih dana insentif fiskal melalui kinerja inflasi tahun 2023 dan 2024.
Ia juga berharap kesuksesan kedua daerah itu (TPID) untuk berbagi informasi terhadap strategi yang akan dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Solok, sehingga juga dapat meraih prestasi yang berdampak bagi masyarakat Kabupaten Solok.
Peserta Rakor ini adalah seluruh anggota TPID Kabupaten Solok, petani champion bawang merah dan petani cabai di Kabupaten Solok yang berjumlah 30 orang.
"Diharapkan kegiatan tersebut dapat berbagi informasi, strategi dan praktik terbaik dalam pengendalian inflasi daerah," katanya.
Kegiatan pengembangan kapasitas dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman Anggota TPID Kabupaten Solok dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi, serta memperkuat koordinasi antar instansi terkait.
"Dengan diadakannya kegiatan ini, TPID Kabupaten Solok diharapkan dapat lebih efektif dan menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.
"Bagi kami di Kabupaten Solok, sektor pertanian adalah pilihan utama. Oleh karena itu, kita harus mengambil inovasi praktis untuk dikembangkan di Kabupaten Solok," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison di Solok, Minggu.
Menurut dia, Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah yang mempunyai komitmen untuk sama-sama berperan aktif dalam memanfaatkan momentum pengendalian inflasi ini.
Bahkan tidak hanya dari sisi pengendalian inflasi tetapi juga memanfaatkan untuk pembangunan sektor terkait, sekaligus terus bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan guna meningkatkan potensi unggulan daerah, salah satunya di bidang pertanian.
Lebih lanjut, ia mengatakan sasaran Pemkab Solok sebagaimana arahan Menteri Dalam Negeri, bahwa Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus melakukan berbagai langkah yang bertujuan untuk menjaga keterjangkauan harga, memastikan ketersediaan pasokan dan menjamin kelancaran distribusi pada sektor-sektor yang dikendalikan.
Ia menyebutkan berdasarkan data BPS angka inflasi di Kabupaten Solok per bulan September sudah bagus di angka 1,84 persen dan untuk Indeks Perkembangan Harga ( IPH ) Kabupaten Solok per bulan September berada di angka 0,57 persen.
"Kami dari pemerintah daerah Kabupaten Solok terus mengendalikan inflasi dan tetap bergerak dengan masyarakat agar ekonomi di Kabupaten Solok dapat tumbuh," ucap dia.
Medison berharap pada tahun 2025 Kabupaten Solok juga mengikuti jejak Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh untuk meraih prestasi di tingkat nasional dalam hal pengendalian inflasi daerah.
Di samping itu, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Solok Yosi Agusta mengatakan salah satu upaya yang dilakukan TPID Kabupaten Solok untuk pengendalian inflasi adalah mengadakan rapat koordinasi dan pengembangan kapasitas sebagai sarana peningkatan wawasan dan inovasi bagi TPID Kabupaten Solok.
"Selama beberapa tahun terakhir kita telah menghadapi berbagai dinamika ekonomi yang mempengaruhi inflasi di daerah kita, oleh karena itu kolaborasi dan sinergi antar lembaga, serta peningkatan kapasitas sumber daya menjadi hal yang sangat vital," ucap dia.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kabupaten Tanah Datar yang telah meraih TPID Award lima kali berturut-turut dan Kota Payakumbuh telah meraih dana insentif fiskal melalui kinerja inflasi tahun 2023 dan 2024.
Ia juga berharap kesuksesan kedua daerah itu (TPID) untuk berbagi informasi terhadap strategi yang akan dilakukan dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Solok, sehingga juga dapat meraih prestasi yang berdampak bagi masyarakat Kabupaten Solok.
Peserta Rakor ini adalah seluruh anggota TPID Kabupaten Solok, petani champion bawang merah dan petani cabai di Kabupaten Solok yang berjumlah 30 orang.
"Diharapkan kegiatan tersebut dapat berbagi informasi, strategi dan praktik terbaik dalam pengendalian inflasi daerah," katanya.
Kegiatan pengembangan kapasitas dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman Anggota TPID Kabupaten Solok dalam menghadapi tantangan pengendalian inflasi, serta memperkuat koordinasi antar instansi terkait.
"Dengan diadakannya kegiatan ini, TPID Kabupaten Solok diharapkan dapat lebih efektif dan menjaga stabilitas harga, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar dia.