Bukittinggi (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi adakan sosialisasi mengenai keselamatan ketenagalistrikan (K2) kepada masyarakat Kota Bukittinggi dan sekitarnya, Kamis (31/10).
Sosialisasi dilakukan bersama PT Radio Jam Gadang FM di saluran 102,3 FM. Program siaran mengusung tema "Hari Sumpah Pemuda, Semangat Sosialisasikan Keselamatan Ketenagalistrikan", bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya listrik serta pentingnya menjaga keselamatan diri dan lingkungan.
Ketidaktahuan tentang bahaya listrik dapat membahayakan masyarakat, rumah, maupun lingkungan sekitar. Terlebih pada musim kemarau saat ini, dimana cuaca panas dapat memicu potensi kebakaran maupun korsleting. Rudi Hamiri, Manager PLN UP3 Bukittinggi mengatakan, listrik tidak tampak, tidak berbau, dan tidak berwujud, namun memiliki potensi bahaya yang harus diantisipasi karena dapat berdampak pada kecelakaan kecil hingga kematian.
‘’Guna menghindari bahaya listrik, masyarakat diimbau untuk menjaga jarak beraktivitas dari jaringan listrik minimal 3 meter, jangan pula mendirikan bangunan atau tenda dekat jaringan listrik. Gunakan perlengkapan elektronik dengan perangkat dan kabel yang masih dalam keadaan baik, hindari stop kontak menumpuk, hindari memegang perlengkapan listrik saat tangan atau anggota tubuh lain dalam keadaan basah,’’ jelas Rudi.
Belakangan aktivitas permainan layang-layang sedang meningkat, karena musim kemarau yang berangin kencang. PLN Bukittinggi mengingatkan agar menghindari bermain layang-layang di bawah jaringan listrik, karena jika mengenai kabel yang menjuntai dapat menyebabkan gangguan listrik dan berisiko bahaya pada pemain layang-layang.
PLN telah menyediakan layanan pengaduan melalui aplikasi PLN Mobile. Masyarakat yang menemukan potensi bahaya yang harus ditindak cepat oleh petugas PLN dapat melaporkan melalui Fitur “Pengaduan”. Potensi bahaya yang dilaporkan dipastikan akan diatasi dengan cepat oleh petugas PLN.
‘’Kami ingin PLN Mobile juga berperan menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berlistrik. Mari bersama PLN menjaga kelistrikan dan mengantisipasi bersama potensi bahaya listrik,” sampai Rudi kemudian.*
Sosialisasi dilakukan bersama PT Radio Jam Gadang FM di saluran 102,3 FM. Program siaran mengusung tema "Hari Sumpah Pemuda, Semangat Sosialisasikan Keselamatan Ketenagalistrikan", bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya listrik serta pentingnya menjaga keselamatan diri dan lingkungan.
Ketidaktahuan tentang bahaya listrik dapat membahayakan masyarakat, rumah, maupun lingkungan sekitar. Terlebih pada musim kemarau saat ini, dimana cuaca panas dapat memicu potensi kebakaran maupun korsleting. Rudi Hamiri, Manager PLN UP3 Bukittinggi mengatakan, listrik tidak tampak, tidak berbau, dan tidak berwujud, namun memiliki potensi bahaya yang harus diantisipasi karena dapat berdampak pada kecelakaan kecil hingga kematian.
‘’Guna menghindari bahaya listrik, masyarakat diimbau untuk menjaga jarak beraktivitas dari jaringan listrik minimal 3 meter, jangan pula mendirikan bangunan atau tenda dekat jaringan listrik. Gunakan perlengkapan elektronik dengan perangkat dan kabel yang masih dalam keadaan baik, hindari stop kontak menumpuk, hindari memegang perlengkapan listrik saat tangan atau anggota tubuh lain dalam keadaan basah,’’ jelas Rudi.
Belakangan aktivitas permainan layang-layang sedang meningkat, karena musim kemarau yang berangin kencang. PLN Bukittinggi mengingatkan agar menghindari bermain layang-layang di bawah jaringan listrik, karena jika mengenai kabel yang menjuntai dapat menyebabkan gangguan listrik dan berisiko bahaya pada pemain layang-layang.
PLN telah menyediakan layanan pengaduan melalui aplikasi PLN Mobile. Masyarakat yang menemukan potensi bahaya yang harus ditindak cepat oleh petugas PLN dapat melaporkan melalui Fitur “Pengaduan”. Potensi bahaya yang dilaporkan dipastikan akan diatasi dengan cepat oleh petugas PLN.
‘’Kami ingin PLN Mobile juga berperan menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat dalam berlistrik. Mari bersama PLN menjaga kelistrikan dan mengantisipasi bersama potensi bahaya listrik,” sampai Rudi kemudian.*