Simpang Empat (ANTARA) -  Momen Sumpah Pemuda ke-96, PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) semarakkan dengan beralih total ke listrik PLN. Perkebunan yang berada di Kinali Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat ini resmi beralih ke daya 1,1 MVA pada 28 Oktober 2024. 

Penyalaan listrik pelanggan dieselisasi ini dihadiri langsung oleh Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi Rudi Hamiri beserta tim. 

PTPN IV Kebun Ophir sebelumnya berlangganan listrik PLN dengan daya 197 kVA. Dengan beralih menjadi pelanggan PLN daya 1,1MVA, PTPN IV menghemat biaya penggunaan genset sekiligus bersumbangsih pada pengurangan penggunaan bahan bakar fosil yang berdampak baik pada lingkungan. 

Peralihan ini diestimasi akan memberikan penghematan biaya operasional 50-60 persen jika dibandingkan dengan penggunaan genset dan listrik PLN bersamaan.

Selain beralih ke listrik PLN 100%, PTPN IV juga mengambil langkah strategis dukungan penggunaan energi hijau dengan menjadi salah satu pelanggan Renewable Energy Certificate (REC) PLN. REC merupakan sertifikat yang membuktikan bahwa produksi Tenaga Listrik per megawatt-hours (MWs) pada pemiliknya berasal dari pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT). Dimana setiap 1 langganan REC mewakili produksi energi 1 Megawatt hours (MWs).

Sebelumnya, di lokasi Kinali Kec. Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, PLN UP3 Bukittinggi juga telah telah melakukan penyalaan penyambungan baru daya 1,1 MVA untuk PT Bakrie Pasaman Plantations, serta penyalaan dieselisasi daya 1,835 kVA untuk perumahan perkebunan salah satu pabrik CPO.

Rudi Hamiri mengatakan, PLN siap mendukung pertumbuhan industri dengan suplai listrik terbaik dan sejalan dengan pemerintah akan mengupayakan produksi energi listrik yang minim emisi karbon. ‘’Pasokan listrik PLN dipastikan cukup dan andal mendukung pertumbuhan industri, maka kami harapkan pelaku industri percaya yakin untuk menggunakan suplai listrik dari PLN 100%,’’ lanjutnya.*

Pewarta : Rls-Nancy
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024