Padang (ANTARA) - Dewa United memperpanjang tren kekalahan Semen Padang FC ketika menggunduli lawannya itu dengan 8-1 pada pertandingan Liga 1 Indonesia di Stadion Gor Haji Agus Malam, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Jumat.

"Ini bukan hasil yang kita harapkan, dan mereka (Dewa United) memiliki kualitas," kata pelatih Semen Padang FC Eduardo Filipe Arroja Almeida usai laga itu pada Jumat.

Kemenangan besar itu membuat Dewa United berada pada peringkat 10, sedangkan tim Kabau Sirah tertahan di dasar klasemen Liga 1 dengan 4 poin. 

Almeida meminta maaf kepada pendukung dan pencinta Semen Padang. Pelatih berkebangsaan Portugal itu berjanji segera mengevaluasi timnya secara menyeluruh.

Almeida siap menerima risiko atas hasil buruk yang diderita Semen Padang, tapi menegaskan tidak akan mundur dari kursi kepelatihan karena yakin bisa membawa klub itu bangkit.

Pemain Semen Padang FC, Bayu Gatra mengatakan hasil buruk sore ini harus dievaluasi demi perbaikan seluruh pihak. 



Eks gelandang Madura United itu bertekad memperbaiki posisi dan permainan Semen Padang pada laga selanjutnya.

"Inilah sepakbola dan kita harus fokus ke depan dan bangkit dari keterpurukan ini," ajak dia.

Pelatih Dewa United Johannes Hendrikus Olde R mengaku sudah melakukan sejumlah evaluasi sebelum menghadapi Semen Padang setelah mereka dikalahkan Persik Kediri pada Kamis pekan lalu.

"Kita tim muda yang masih membangun dan harus terus melakukan perubahan," kata dia.

Meskipun menang dengan sangat meyakinkan, Johannes menilai timnya tidak bermain maksimal, terutama pada awal babak kedua, khususnya lini tengah, yang imbasnya membuat mereka kecolongan satu gol. 

Namun dia tetap mengapresiasi penampilan Egy dan kawan-kawan karena tampil apik selama 70 menit terakhir untuk membawa pulang tiga poin.

"Kita tidak terorganisir di lini tengah sehingga ada gol di babak kedua namun dapat segera kita diperbaiki," kata Johannes.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dewa United gunduli Semen Padang 8-1

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024