Bukittinggi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bukittinggi Sumatera Barat bekerjasama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) berupaya meningkatkan literasi warga dengan perencanaan gedung pustaka baru dan fasilitas E-Libraray atau perpustakaan digital.
Pjs. Wako Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, Senin (21/10) mengungkapkan pembangunan gedung perpustakaan Bukittinggi akan didukung dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 miliar lebih.
Selain itu, pemerintah pusat melalui Perpusnas juga akan bantu Rp1 miliar untuk mendukung perlengkapan gedung itu nantinya.
"Dana DAK nanti, akan digunakan untuk pembangunan fisik perpustakaan Bukittinggi, sebesar Rp10 miliar lebih ditambah Rp1 miliar, untuk penambahan buku dan perangkat pendukung lainnya," katanya.
Pjs. Wako juga meminta dukungan dari Perpusnas untuk percepatan hadirnya e-Library di Kota Bukittinggi. Pemkot menargetkan program ini di-launching pertengahan November mendatang dan menginstruksikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berkolaborasi dengan Dinas Kominfo.
“Alhamdulillah kita akan disupport Perpusnas untuk penambahan buku digital atau e-book yang dapat diakses dan dibaca masyarakat secara elektronik. Tidak itu saja, Perpusnas akan turunkan tim percepatan untuk perpustakaan digital ini," jelas Hani Rustam.
Lebih dari itu, pihak Perpusnas memasukkan Kota Bukittinggi menjadi daerah prioritas untuk dibuatkan sejumlah titik baca di pusat keramaian di Bukittinggi.
"Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah wawasan dengan membaca, tanpa harus membawa buku. Cukup scan barcode yang ada di titik baca nantinya,” katanya.
Menurutnya perpustakaan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi masyarakat.
"Apalagi bagi Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang dikenal banyak melahirkan para penyair, salah satunya adalah Taufik Ismail, tokoh puisi Indonesia," kata Pjs
Rencana Pemerintah Kota Bukittinggi untuk pembangunan gedung perpustakaan didukung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Adin Bondar.
Pemko Bukittinggi berharap, dua upaya meningkatkan literasi masyarakat di Kota Bukittinggi ini dapat terealisasi dalam waktu dekat untuk e-Library dan gedung perpustakaan yang representatif terwujud pada tahun mendatang.
Pjs. Wako Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, Senin (21/10) mengungkapkan pembangunan gedung perpustakaan Bukittinggi akan didukung dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 miliar lebih.
Selain itu, pemerintah pusat melalui Perpusnas juga akan bantu Rp1 miliar untuk mendukung perlengkapan gedung itu nantinya.
"Dana DAK nanti, akan digunakan untuk pembangunan fisik perpustakaan Bukittinggi, sebesar Rp10 miliar lebih ditambah Rp1 miliar, untuk penambahan buku dan perangkat pendukung lainnya," katanya.
Pjs. Wako juga meminta dukungan dari Perpusnas untuk percepatan hadirnya e-Library di Kota Bukittinggi. Pemkot menargetkan program ini di-launching pertengahan November mendatang dan menginstruksikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berkolaborasi dengan Dinas Kominfo.
“Alhamdulillah kita akan disupport Perpusnas untuk penambahan buku digital atau e-book yang dapat diakses dan dibaca masyarakat secara elektronik. Tidak itu saja, Perpusnas akan turunkan tim percepatan untuk perpustakaan digital ini," jelas Hani Rustam.
Lebih dari itu, pihak Perpusnas memasukkan Kota Bukittinggi menjadi daerah prioritas untuk dibuatkan sejumlah titik baca di pusat keramaian di Bukittinggi.
"Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah wawasan dengan membaca, tanpa harus membawa buku. Cukup scan barcode yang ada di titik baca nantinya,” katanya.
Menurutnya perpustakaan memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi masyarakat.
"Apalagi bagi Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang dikenal banyak melahirkan para penyair, salah satunya adalah Taufik Ismail, tokoh puisi Indonesia," kata Pjs
Rencana Pemerintah Kota Bukittinggi untuk pembangunan gedung perpustakaan didukung oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Adin Bondar.
Pemko Bukittinggi berharap, dua upaya meningkatkan literasi masyarakat di Kota Bukittinggi ini dapat terealisasi dalam waktu dekat untuk e-Library dan gedung perpustakaan yang representatif terwujud pada tahun mendatang.