Padang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatera Barat menggencarkan sosialisasi pentingnya melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M Plus untuk mengantisipasi kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Puskesmas dan posyandu telah diinstruksikan untuk gencar menyosialisasikan PSN dan 3M Plus kepada masyarakat, termasuk memaksimalkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik)," kata Sub Koordinator Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kota Padang, Evawestari, di Padang, Senin.

Ia menyebut pemberantasan sarang nyamuk dan 3M (menguras bak mandi, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang-barang bekas) cukup efektif untuk mencegah DBD.

Selain itu, untuk pencegahan DBD pihaknya telah melakukan PSN dengan melakukan gotong-royong di lokasi-lokasi yang perlu dibersihkan dan setelah itu akan dilakukan fogging.

"Jika terdapat lebih dari satu rumah yang memiliki jentik dan tingkatnya melebihi 5 persen maka perlu dilakukan fogging. Namun, jika hanya satu rumah yang memiliki jentik dan masih dalam batas 5 persen, berarti rumah lainnya bersih sehingga perhatian harus lebih difokuskan pada pemilik rumah yang terjangkit," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan kawat kasa di ventilasi rumah, menggunakan baju lengan panjang, kemudian menggunakan lotion dan obat anti nyamuk agar terhindar dari DBD.

Dinas Kesehatan Kota Padang mencatat jumlah kasus DBD pada periode Januari-September 2024 mencapai 395 kejadian.

Jumlah itu dengan rincian Januari 48 kasus, Februari 40 kasus, Maret 34 kasus, April 36 kasus, Mei 47 kasus, Juni 50 kasus, Juli 49 kasus, Agustus 47 kasus, dan 44 kasus selama September.

"Menjaga lingkungan harus menjadi prioritas bersama dan memerlukan dukungan dari semua sektor, termasuk kelurahan dan kecamatan sehingga kasus DBD bisa ditekan," katanya.

Pewarta : Miko Elfisha
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024