Lubuk Basung (ANTARA) -
Kerbau merupakan salah satu ternak ruminasia yang memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk mengatasi tekanan dan perubahan lingkungan yang ekstrem. 
 
Secara garis besar di Indonesia kerbau terbagi atas kerbau lumpur atau Rawa (Swamp buffalo) berjumlah sekitar 95% dan sisanya dalam jumlah kecil (sekitar 5%) adalah kerbau sungai/Murrah (Riverine buffalo) yang banyak di Sumatera Utara. 
 
Mengingat masih rendahnya jumlah populasi Kerbau Murrah saat ini tentunya diperlukan upaya meningkatkan eksistensinya dalam produksi susu. 
 
Terlebih di Minangkabau khususnya di Kabupaten Agam terdapat makanan khas Dadiah yang bahan bakunya dari Susu Kerbau yang difermentasi. 
 
Sehingga dengan demikian perlu ada upaya penguatan dalam hal meningkatkan jumlah produksi susu tersebut. 
 
Hal inilah yang menjadi latar belakang Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Peternakan yang diketuai oleh Prof. Elly Roza, beranggotakan Prof. Salam N. Aritonang; Dr. drh. Yulia Yellita; Rizqan, M.Pt; dan Linda Suhartati, M.Si melakukan pengabdian masyarakat. 
 
Pengabdian ini berupa penyuluhan dan pendampingan terhadap pemenuhan pakan pada kerbau Murrah pasca-melahirkan untuk meningkatkan produksi susunya, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke 61 tahun Fakultas Peternakan, Universitas Andalas.
 
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 23 September 2024 di Nagari Kapau, Kabupaten Agam, Sumbar. Pada kesempatan tersebut Prof. Elly Roza dan Tim PKM menitik beratkan pada perbaikan pakan pada ternak kerbau Murrah pasca melahirkan dimana hal ini sangat mempengaruhi terhadap produksi susu yang dihasilkan. 
 
Pada kegiatan tersebut tim juga menyampaikan bahwa potensi pakan yang dimiliki oleh daerah setempat sangatlah banyak, diantaranya dengan memanfaatkan hijauan lokal seperti limbah pertanian yaitu dun ubi jalar dan daun singkong yang cukup banyak ditemui di Lokasi peternakan.
 
Pemanfaatan singkong ini telah sesuai riset penelitian yang menjelaskan bahwa dengan pemberian dun singkong dan daun ubi jalar dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu pada ternak kerbau Murrah. 
 
Hal ini disebabkan kandungan nutrisi yang terdapat pada daun tersebut cukup tinggi jika diberikan kepada ternak kerbau Murrah baik diberikan dalam bentuk segar ataupun dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
 
Dalam diskusi dengan peternak, tim juga menyampaikan beberapa hal tentang kerbau, kerbau Murrah termasuk alasan melakukan manajemen pakan untuk meningkatkan produksi susu kerbau. 
 
Beberapa di antaranya terkait daya adaptasi kerbau yang sangat tinggi, serta dapat berkembang baik dalam rentang kondisi agroekosistem yang sangat luas mulai dari daerah iklim kering, lahan rawa daerah pegunungan, dan daerah dataran rendah.
 
Selain itu juga dipaparkan bahwa kerbau mampu bertahan hidup dengan baik meski terjadi perubahan temperatur (heat load) dan perubahan vegetasi padang rumput. 
 
Khusus ternak kerbau Murrah di Nagari Kapau, Sumatera Barat saat ini memiliki produksi susu berkisar 3-4 liter/ekor/hari, jumlah produksi ini secara nyata masih belum mampu memenuhi kebutuhan anak ataupun pasar.
 
Dengan adanya pemberian hijauan lokal ini diharapkan dapat menggenjot produksi susu kerbau Murrah di nagari kapau, sehingga produksi susunya dapat memenuhi kebutuhan pasar terutama produk olahan susu kerbau yang khas dari Sumatera Barat Dadiah.
 
Sementara itu selain diskusi dengan peternak, kegiatan ini juga dilanjutkan dengan kunjungan ke kandang kerbau Murrah yang dipelihara oleh salah satu peternak di nagari kapau. Disini tim PKM juga mempraktekkan pemberian pakan hijauan lokal (daun singkong dan daun ubi jalar) pada ternak kerbau serta membantu menghitung kebutuhan ternak kerbau Murrah yang berada dikandang tersebut demi terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada ternak pasca melahirkan (laktasi).
 
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini peternak tersebut lebih termotivasi kedepannya dalam mengembangkan ternak kerbau Murrah sehingga menjadikan nagari Kapau menjadi sentra peternakan kerbau Murrah di Sumatera Barat.
 
Penulis
Prof. Elly Roza dan
Tim Pengabdian kepada Masyarakat

Pewarta : Rilis
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024