Pariaman (ANTARA) - Sebanyak 1.491 tenaga honorer di Kota Pariaman, Sumatera Barat membersihkan kawasan objek wisata pantai di daerah itu dari sampah melalui 'Gerakan 1491' yang kegiatan itu dilaksanakan setiap pagi mulai dari hari ini hingga Jumat (11/10).

“Hari ini merupakan hari pertama memulai Gerakan 1491, kegiatan ini akan berlangsung sampai dengan Jumat (11/10)," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman, Selasa. 


Ia mengatakan pihaknya membagi dua jadwal gerakan tersebut yakni untuk honorer dari organisasi perangkat daerah teknis dimulai pukul 06.30 WIB sampai 07.30 WIB sedangkan guru honorer mulai pukul 06.30 WIB sampai 07.00 WIB.

Ribuan honorer yang akan diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tersebut pada hari ini membersihkan Pantai Kata dari sampah. Gerakan tersebut akan dilajutkan besok hingga Jumat dengan agenda membersihkan kawasan pantai mulai dari Pantai Ayunan, Pantai Cermin, Gandoriah, hingga Apar. 

"Kami menyiapkan kantong plastik untuk tempat sampah yang dipungut sekaligus petugas mobil sampah," katanya. 

Ia menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengabdian dan kecintaan tenaga honorer terhadap Pariaman dengan membersihkan lingkungan khususnya pantai dari sampah.

Dengan kawasan objek wisata pantai bersih dari sampah maka kunjungan wisatatan ke daerah itu meningkat sehingga berdampak positif pada pendapatan warga Pariaman khususnya yang memiliki usaha di sektor wisata.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada tenaga honorer tersebut karena dalam waktu 30 menit kawasan Pantai Kata bersih dari sampah. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat memastikan menerapkan seleksi pengangkatan 1.491 tenaga honorer di daerah itu menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tes seperti seleksi CPNS (calon pegawai negeri sipil) yang ada ujian tulisnya tidak, tapi ada seleksi iya," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia di Pariaman.

Ia mengatakan tenaga honorer yang sudah bekerja lebih dari setahun bahkan belasan tahun tetap akan mengikuti seleksi namun mereka diprioritaskan menjadi PPPK.

Ia menyampaikan seleksi tersebut diperlukan guna mengantisipasi tenaga honorer siluman atau pihak yang mengaku-ngaku sudah bekerja lebih dari setahun padahal kenyataannya tidak.
 

Pewarta : Aadiaat Makruf S.
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024