Padang (ANTARA) -  Alat musik tiup tradisional Minang dapat ditemui dan dibeli di ajang Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2024 di antaranya bansi, saluang, dan pupuik sarunai.

"Alat musik tiup ini terbuat dari bambu dan dijual mulai Rp200 ribu per buahnya, tergantung ukuran dan motif yang diinginkan," kata Irwandi, perajin dari Chiwa Sinba Musik Talang Production di Padang, Minggu.

Menurutnya, untuk peminat alat musik tiup ini biasanya bukan khalayak umum, melainkan seniman-seniman dan pelajar di sanggar-sanggar seni atau kampus seni.

Pembuatannya pun, kata Irwandi, tidak sulit, karena menggunakan bambu terbaik dan diolah sedemikian rupa agar dapat mengeluarkan bunyi yang sesuai keinginan.

Bahkan untuk membuat pupuik sarunai, kata Irwandi, butuh waktu yang tidak sebentar, terutama untuk pembuatan pengeras suaranya yang terbuat dari tanduk sapi atau kerbau.

Ppuik Saruai biasanya dimainkan dalam acara ramai, seperti acara adat, acara serupa baralek, batagak penghulu, dan sebagainya. 

Alat musik ini bisa juga dimainkan perorangan, baik itu ketika mamanen padi atau ketika bekerja di sawah maupun di ladang.

Alat musik sarunai sangat populer untuk pertunjukan mengiringi pencak silat Minang.
Dalam satu pertunjukan, alat musik ini bisa dimainkan sendiri dan bisa juga dipadukan dengan musik tradisional lainnya, serupa talempong, gandang, dan lainnya.

Selain pupuik sarunai, Irwandi juga membuat bansi berbagai ukuran dan saluang, yang suaranya disetel menggunakan aplikasi digital. (*)

Pewarta : Iggoy el Fitra
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024