Padang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sumatera Barat (Sumbar) menyebut ekonomi provinsi itu tetap tumbuh positif pada triwulan II 2024 di tengah tekanan perekonomian global akibat ketegangan politik di beberapa kawasan hingga faktor perang dagang.

"Pertumbuhan ekonomi Sumbar mencapai 4,71 persen secara year on year atau berada pada urutan kelima dari 10 provinsi di regional Sumatera," kata Kepala Kanwil DPJb Kemenkeu Sumbar Syukriah di Padang, Kamis.

Syukriah mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumbar sebesar 4,71 persen tersebut karena semua aspek utama seperti pertanian, transportasi, perdagangan, industri pengolahan hingga pergudangan tumbuh dengan baik.

Dari semua sektor, lapangan usaha bidang jasa keuangan dan penyediaan akomodasi makan minum oleh instansi pemerintah menopang pertumbuhan ekonomi paling tinggi dibandingkan sektor lainnya pada triwulan II 2024.

"Jadi, triwulan II itu kan waktunya bertepatan dengan lebaran dan liburan sekolah sehingga sangat mempengaruhi kondisi ekonomi," kata dia.



Kemudian, sambung Syukriah, neraca perdagangan di Ranah Minang selama Juli 2024 masih mencatatkan angka surplus yakni sebesar Rp1,4 triliun lebih, meskipun nilainya menurun jika dibandingkan Juni 2024 maupun Juli 2023.

Ia menjelaskan hal tersebut didorong nilai impor yang meningkat sebesar 70,73 persen secara month to month (mtm). Sayangnya, pada periode yang sama nilai ekspor Sumbar hanya tercatat sebesar 48,43 persen (mtm).

"Ini akibat fluktuasi harga komoditas yang masih terus berlanjut di pasar global," kata dia.

Kemudian, tambah dia, untuk nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Sumbar pada Agustus 2024 tercatat sebesar 124,10 atau naik 0,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DJPb: Ekonomi Sumbar tetap tumbuh positif di tengah tekanan global

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Siri Antoni
Copyright © ANTARA 2024